PALEMBANG, BS.COM - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru, SH, MH meminta insan pers untuk tetap menjaga profesionalisme dan berperan sesuai kompetensi serta patuh terhadap kode etik jurnalistik.
HD juga menggelitik terkait dengan penggunaan kata ‘Diduga’. Gubernur mengungkapkan hal tersebut saat memberikan sambutan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Kantor PWI Sumsel, Sabtu (7/11/2020).
Dalam industri komunikasi dan informasi yang begitu cepat, pers harus mampu menyajikan konten yang positif dan tidak menyesatkan bagi masyarakat.
“Kadang-kadang kata diduga dalam berita, masih perlu pengecekan kebenarannya,” ujarnya seraya menyinggung terkait banyaknya media online saat ini.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sumsel ini juga berpesan serta berharap agar media cetak atau koran tetap ada, karena media cetak tetap memiliki kelebihan bagi konsumen atau pembaca. Karena koran menjadi dokumen yang bisa di kliping.
Sementara itu, Ketua PWI Sumsel H Firdaus Komar mengakui sangat surprise dengan kehadiran Gubernur Sumsel ke kantor PWI. Wartawan di Sumsel mengaku bangga atas kepedulian gubernur dan mau datang ke Kantor PWI Sumsel yang memang menurutnya, hubungan PWI Sumsel selama ini sudah terjalin dengan baik.
“Kehadiran pak gub di kantor PWI untuk menghadiri Maulid Nabi Muhammad sungguh tindakan luar biasa, dan penghargaan ke pak gub sebagai kelada daerah yang peduli Pers dan PWI ini dibuktikan dengan hadir langsung ke Kantor PWI, walaupun ditengah hujan,” tuturnya.
Firdaus pun menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian besar kepada PWI Sumsel. Kegiatan digelar PWI Peduli dan IKWI PWI Sumsel ini kata dia, atas gotong royong dari seluruh PWI di Sumsel.
“Semoga kedepan PWI makin maju dan masyarakat Sumsel dalam keadaan sehat dan bahagia, serta dalam lindungan Allah SWT,” tutup Firdaus. (Red)
Posting Komentar
0Komentar