// Bahan Pokok Ubi-ubian
PPRABUMULIH, BS.COM - Usai belum lama ini Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC-PP) Kota Prabumulih melalui Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan menggelar bakti sosial (baksos) bagi warga Ujan Mas Baru terdampak bencana alam, kali ini PAC Kecamatan kembali melaksana lomba masakan khas tempo dulu diperuntukkan khusus warga di kelurahan Cambai.
Dimana, lomba yang diikuti tim asal peserta kaum hawa atau bu RT terdiri dari 18 RT dan 4 RW di kelurahan tersebut, yang bertempat di Pasar Tradisional Kelurahan Cambai itu sendiri.
Adapun tujuan dari anggota PAC Cambai melaksanakan perlombaan itu sendiri guna mempererat silaturahmi warga antar RT, karena sedikit hilang akibat wabah penyakit Virus Corona Disease (Covid-19) sejak berapa bulan terakhir ini. Kendatian demikian, lomba masakan khas Indonesia zaman dahulu tetap dilaksanakan dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.
"Memang atau pun kalah bukan tujuan utama dalam perlombaan ini. Namun, terlebih buat menjalin silaturahmi akibat corona ini, yang sekalian menjaga imun kita semua," ujar Ketua MPC PP Kota Prabumulih, Rifki Baday SH, MKn didampingi Ketua PAC Cambai Dedi Aryanto, saat menyampaikan kata sambutan, Minggu (29/11/2020) dihadapan peserta dan ratusan masyarakat yang hadir dalam perlombaan ini.
Dikatakan Rifki, pihaknya tak menyangka antusias warga dalam kegiatan ini berjalan lancar dan sukses. Terlebih lagi, diakuinya, dengan biaya kegiatan terbilang minim.
"Yang jelas kalau loreng ini sudah berkumpul, tentunya mengadakan kegiatan positif buat warga. Jika ada permasalahan maupun musibah. Insyaallah pemuda pancasila siap membantu warga dalam bidang sosial itu," imbuhnya kedepan kegiatan bermanfaat semacam ini tetap digalakkan lagi oleh pemuda pancasila kedepannya.
"Nah, ayo bagi para ibu-ibu yang ingin bergabung dengan Organisasi Srikandi MPC-PP Kota Prabumulih, silakan koordinasi dengan pengurus Srikandi Prabumulih. Sehingga di Kecamatan Cambai ini ada PAC Srikandi nantinya," ungkap pria yang akrab disapa Pak Cik, bagi warga ingin donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis silakan besok datang lagi ke pasar kalangan ini.
Camat Kecamatan Cambai, yakni Mat Zainal SAg, MM yang turut menjadi Dewan Juri Tim Penilaian Lomba Masakan Tempo Dulu didampingi Ketua MPC-PP Kota Prabumulih Rifki Baday SH, MKn dan Ketua Srikandi menyebutkan semoga makanan khas zaman dulu dapat dipertahankan bagi generasi Bangsa Indonesia dimasa mendatang.
"Atau setidaknya hal dapat diterapkan dilingkungan keluarga sendiri, yang bisa menghasilkan nilai ekonomi keluarga," tambah camat sembari mendoakan agar MPC-PP Kota Prabumulih tetap berjaya.
Sementara untuk menjadi juara terbaik 1,2 dan hingga 3, kata Tim Penilai Lomba Masakan Tempo Dulu, terdapat 4 kriteria yang harus dipenuhi oleh masing-masing tim peserta lomba. Pertama, sesuai dengan tema lomba, penataan, rasa dan estitika, dan kekompakan tim.
"Nah, penilaian lomba dari tim ini yang sebetul-betulnya alias tanpa adanya kong-kalikong. Yakinlah mereka (peserta lomba, red) kita konsekuen dengan hasil nilai dari tim penilai kita," tukas Ketua Tim Penilai Lomba Masakan Dulu, yang juga Ketua Srikandi Pemuda Pancasila Prabumulih didampingi tim penilaian lainnya seraya mengatakan hasil para pemenang serta pembagian hadiah terbaik akan diumumkan besok. (Red)
Pantauan media ini dilapangan, berbagai masakan zaman dulu bahan pokok ubi-ubian diperlombakan kaum ibu-ibu berasal 14 Rukun Tetangga (RT) dengan 4 Rukun Warga (RW) Kelurahan Cambai, yang mana setiap kelompok peserta lomba harus menjelaskan ciri khas hasil karya masakan mereka didepan tim penilai lomba.
Masakan bahan-bahan pokok ubian tersebut. Diantaranya; Lado Daun Ubi, Talang Ubi, Gomak Ubi, Bolu Ubi, Keripik Pisang, Keripik Ubi, Lavis Ubi, Pelangi Ubi, Cenil Ubi, Ubi Mandi Wajib, Agar Ubi, Tape Ubi, Kolak Ubi, Kerupuk Ubi, Ubi Goreng, Dodol Ubi, Tiwol Ubi, Getuk Ubi, Geritik Ubi, Segai Ubi, Rebus Ubi, Lepat Ubi serta masih banyak perlombaan lain sebagainya.
Posting Komentar
0Komentar