PALEMBANG, BS.COM - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Prabumulih unjuk kebolehan diacara Malam Karya Kriya Sriwijaya Palembang Fashion Food Festival 2020, yang digelar di Atrium Palembang Indah Mall (PIM), Sabtu malam (7/11).
Dalam sesi pagelaran busana daerah, Dekranasda Kota Prabumulih, Sumatera Selatan menampilkan enam motif kain jumputan khas Kota Nanas.
Penampilan model yang membawakan kain inovasi pengrajin Kota Prabumulih tersebut berhasil memukau pengunjung yang menyaksikan acara itu. Kain kreasi putra-putri daerah itu tampak sangat anggun saat dipamerkan dicatwalk. Perpaduan warna sederhana serta bentuk gaun yang elegan menarik perhatian pengunjung.
Tak terkecuali, pejabat yang hadir diacara malam itu. Seperti Gubernur Sumsel H Herman Deru, SH, MH, Ketua Dekranasda Sumsel, Hj Febrita Lustia Deru, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemprov Sumsel dan Ketua Dekranasda Kabupaten/kota di Sumsel serta unsur Forkopimda.
Ketua Dekranasda Kota Prabumulih, Hj Suryanti Ngesti Rahayu Ridho mengatakan kain jumputan yang dipamer merupakan hasil dari kreasi serta inovasi pengrajin yang ada di Kota Prabumulih. Menurutnya, bahan kain memanfaatkan limbah dari buah nanas yang banyak terdapat di wilayahnya.
"Alhamdulillah, Dekranasda Kota Prabumulih malam ini bisa ikut serta di Malam Karya Kriya Sriwijaya yang digelar Dekranasda Provinsi Sumsel. Kami hari ini menampilkan kain jumputan yang bahannya berasal dari limbah buah nanas," ujar Suryanti saat dibincangi wartawan usai acara.
Suryanti mengatakan ada enam motif kain jumputan yang dipamerkan dalam pagelaran busana tersebut. Desain pakaian yang dikenakan para model dibuat oleh desainer Miranti yang sudah terkenal di dunia fashion tanah air.
"Pagelaran kita namanya Simbur Cahaya Bungaran. Artinya aturan atau kaedah yg menghasilkan cahaya dari Kota Nanas," katanya.
Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua PKK Kota Prabumulih ini menuturkan kegiatan tersebut menjadi ajang promosi berbagai potensi daerah yang dihasilkan oleh masyarakat. Baik berupa kain maupun makanan. Dimana masing-masing daerah menampilkan keunggulan yang ada di wilayahnya.
"Harapannya, promosi ini bisa meningkatkan permintaan kain khas daerah. Sehingga pengrajin dapat bangkit ditengah situasi krisis akibat Pandemi Covid-19 seperti saat ini," bebernya.
Suryanti juga menegaskan pengrajin kain daerah terus didorong untuk bisa terus bereksperimen dan menghasilkan inovasi produk yang bisa disukai masyarakat. Dekranasda Kota Prabumulih telah berupaya meningkatkan keahlian para pengrajin melalui berbagai kegiatan pelatihan. Organisasi juga aktif dalam mempromosikan dan memasarkan hasil karya dari pengrajin.
Suryanti menuturkan kain jumputan khas Kota Prabumulih juga nantinya akan terus dikembangkan. "Kain yang saat ini kan berasal dari limbah buah nanas. Nah, kedepannya kami akan membuat suatu kain yang bahannya berasal dari serat nanas. Mudah-mudahan di 2021 bisa terlaksana," ucapnya.
Ketua Dekranasda Sumsel, Hj Febrita Lustia Herman Deru mengatakan Malam Karya Kriya Sriwijaya untuk memotivasi dan membantu UMKM agar tetap bersemangat membuat kerajinan. Terutama busana dan kain khas Sumsel.
"Kegiatan ini juga di diharapkan menjadi ajang bagi para desainer untuk terus berkarya walaupun sedang menghadapi Pandemi Covid-19," pungkasnya. (Red)
Posting Komentar
0Komentar