Warga Desak Perbaiki Kerusakan Jalan dari PT SRB

Berantas Sumsel
By -
0



MUARA ENIM, BS.COM - Sebelumnya penyanderaan beberapa mobil alat berat milik PT Seralaya Belida oleh warga Desa Padataran pada Sabtu, (31/10), kemarin, kini kondisi jalan rusak parah di wilayah Desa Pedataran Kecamatam Gelumbang Kabupaten Muara Enim dan Desa Lembak hingga Desa Alai Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim juga diprotes warga.


Hal tersebut diduga jalan akibat rusaknya jalan oleh mobil alat berat dari PT Seralaya Belida (SRB) perusahaan bergerak dibidang Migas, yakni SUB Pertamina Hulu Energi (PHE) Raja Seleraya Belida Indonesia.


Warga sekitar berharap ada perhatian dari Perusahaan SRB dan Pemerintah Kabupaten Muara Enim guna untuk memperbaiki jalan tersebut.

"Kami protes akibat jalan rusak tersebut kami merasa terganggu jika melintas di jalan yang banyak rusak ini akibat dari mobilisasi alat berat milik PT SRB," cetus Yani warga Kecamatan Gelumbang ini, (01/11/2020), kemarin.


Dikatakan Yani, bahwa ada sepanjang 7 kilo meter jalan antara wilayah Lembak dan wilayah Gelumbang rusak berat karena diduga kuat mobil pengangkut alat berat dari PT SRB dengan kapasitas berton-ton lewat jalan daerahnya.


Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan pihak PT Pertamina Seleraya Belida Hulu Energi (PHE) Raja seharusnya jangan tutup mata dan wajib  untuk memperbaiki jalan ini sepanjang kurang lebih 7 kilo meter tersebut mengalami rusak berat dan lobang menganga terlihat disepenjang jalan.

"Kami warga disini bila musim hujan seperti ini pasti susah untuk berpergian melewati jalan rusak itu," keluhnya.

"Apalagi jika sudah disekrap alat berat kondisi jalan makin berlumpur kalau musim hujan. Dan harapan kami kepada Bupati  H juarsah SH dan anggota DPRD Muara Enim untuk secepatnya memperbaiki jalan di daerah kami," pintanya.


Ditambahkan warga lainnya, disekitar ring 1 PT SRB itu, bahwa pihak perusahaan jika memperbaiki jalan jangan hanya diskrap saja.

"Namun lebih baik diberi batu pengeras sehingga disaat musim hujan jalan tidak bak kubangan kerbau seperti ini," ungkap Hanadi (46) tahun.


Sementara pantauan media ini jalan mengalami rusak tersebut rata-rata mengalami berlobang yang digenangi air hingga dipenuhi lumpur dan warga melintas beraktivitas ke kebun maupun aktivitas lainnya harus ekstra hati-hati.


Terlebih lagi keluhan dan kondisi jalan rusak dari aktivitas mobil pengangkut alat berat dari PT SRB yang masuk kejalan desa dan disebut-sebut warga tidak memiliki izin resmi dari pihak terkait tersebut. (Junaidi)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)