Berinovasi, Pertamina Gandeng MKM Majasari Ciptakan Sabun Herbal dari Minyak Jelantah

Berantas Sumsel
By -
0


PRABUMULIH, BS.ID - Eskalasi Pandemi Virus Corona Disease (Covid-19) yang hingga saat ini terus meningkat termasuk di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan tak menyurutkan semangat masyarakat mitra binaan PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih untuk tetap terus berinovasi dalam menerapkan protokol new normal berdampingan dengan Covid-19. 


Dimana, melalui proses pembinaan dan pelatihan berkelanjutan, PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field bersama Kelompok MKM Majasari berhasil menciptakan produk sabun herbal dari limbah minyak jelantah.


Pertamina EP Asset 2 CSR Analyst Imam Maulana mengatakan, Kelompok MKM Majasari merupakan juara 1 lomba Kawasan Kreatif New Normal yang diselenggarakan PT Pertamina EP Asset 2 bekerjasama dengan Kelurahan Majasari Kecamatan Prabumulih Selatan pada Juli 2020 lalu. 


Kelompok ini kemudian dibina dan dilatih untuk berinovasi dalam program Sampah jadi Berkah (SARAH) sehingga dapat membuat berbagai produk bermanfaat dan berdaya saing tinggi.


Terlebih, kelompok yang terdiri dari 25 anggota didominasi oleh ibu rumah tangga (IRT) ini ternyata mampu membuat sabun herbal yang bahan bakunya berasal dari minyak jelantah, yang merupakan limbah rumah tangga dan industri makanan. Bersama Institut Agroekologi Indonesia (INAGRI) dan didukung oleh Kelurahan Majasari, langkah positif ini perlahan mampu memberikan dampak ekonomi dan kesehatan yang positif bagi masyarakat. 


Terpisah, PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih CSR Staff Erwin Hendra Putra mengatakan produk tersebut diberi nama, yakni Sabun Herbal Sarah.

"Ini merupakan produk yang dibuat memanfaatkan minyak jelantah ditambah dengan bahan baku lainnya seperti soda api, air bersih, arang serta ekstraksi daun dan bunga," ungkapnya


Dirinya juga mengatakan bahan baku minyak jelantah dengan mudah didapatkan kelompok dari skema sedekah sampah yang langsung dikoordinir Lurah Majasari. Sabun herbal yang sudah dilakukan uji laboratorium ini, kini sudah dipasarkan dengan harga Rp 5 ribu perbatang dengan berat 250 gram setiap kemasannya.

"Selain mendapatkan manfaat dari penghematan biaya pembelian sabun komersial, kelompok juga mendapat manfaat ekonomi dari penjualan sabun herbal tersebut," tambahnya pria tersebut, Selasa (29/12/2020), kepada media ini.


Lurah Majasari Inggit Damayanti SE mengapresiasi kerjasama dan program yang terjalin di Majasari.

"Kami mengapresiasi langkah inovatif yang digerakkan oleh Prabumulih Field dan INAGRI selama ini, hal positif seperti ini akan selalu kami dukung demi membantu masyarakat menghadapi kondisi sulit di masa pandemi," akunya seraya berterima kasih dan berharap agar kegiatan ini dapat terus berkelanjutan agar dapat membantu perekonomian masyarakat Kelurahan Majasari.


Sependapat dengan Lurah Majasari, Syamsul Asinar dari INARI turut menyampaikan rasa bahagianya terhadap perkembangan masyarakat selama dilakukan proses pembinaan. Dimana hal ini tak menyangka apa yang dahulu diajarkan kini semakin berkembang. "Awalnya kami hanya mengira sabun akan digunakan sebatas untuk kebutuhan pribadi saja, namun antusias warga yang sangat tinggi membuat sabun herbal kini menjadi salah satu nilai tambah ekonomi karena mereka berhasil menjualnya dengan kemasan yang menarik. Selain itu, saya juga turut menyampaikan rasa terima kasih kepada Prabumulih Field karena berkat dukungannya akhirnya perubahan positif dapat kami lihat di Kelurahan Majasari," terang dia.


Kedepan, Kelompok MKM melalui ketuanya berharap agar perusahaan dapat terus mendampingi mereka sampai mereka siap dan mandiri untuk berjalan sendiri.

"Saya mewakili anggota kelompok merasa sangat bersyukur sudah didampingi oleh tim dari pertamina selama ini, kami berharap supaya kami terus dibina dan tidak ditinggalkan oleh pertamina sebelum kami siap dan mandiri buat bisa menjalankannya sendiri, terima kasih pertamina," tukas Ice Herlina Ketua Kelompok MKM. (Alition)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)