PALEMBANG, ID - Rapat koordinasi daerah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dalam rangka menjaga stabilitas harga dan stok barang kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) digelar di Hotel Swarna Dwipa, Jumat (18/12/20).
Rapat tersebut dibuka Sekda Provinsi Sumsel Nasrun Umar. Nasrun Umar mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) sangat mengapresiasi pasar murah yang dilakukan dinas perdagangan.
“Itu sangat baik. Namun titik distribusinya harus tepat sasaran. Karena kalau salah titik lokasi pasar murahnya, maka manfaatnya tidak maksimal,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Nasrun Umar mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi seluruh pihak baik dari swasta, OPD dan seluruh stakeholder yang ikut membantu menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
“Kepada instansi vertikal terima kasih, atas sumbangsihnya dalam menjaga stabilitas pangan di Sumsel untuk mencapai misi Sumsel maju untuk semua,” ucap Nasrun.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Kadisperdag) Provinsi Sumsel Iwan Gunawan menuturkan, rapat hari ini sebagai tindaklanjut dari rapat koordinasi nasional yang dilaksanakan di Bali pada 26 November lalu yang dipimpin langsung Menteri Perdagangan, dan diperintahkan menindaklanjutinya dengan melaksanakan rakorda.
“Hari ini kita laksanakan rakorda yang dibuka Bapak Sekda Provinsi Sumsel. Pak Sekda menekankan agar stok pangan aman, dan distribusinya lancar. Alhamdulillah laporan dari kabupaten dan kota serta bulog, untuk Sumsel stok dan distribusi pangan aman dan terkendali,” katanya.
Kendati demikian, Iwan Gunawan mengakui, ada yang beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, di antaranya seperti minyak goreng berkisar Rp 13 hingga 14 ribu perkilogram, dan daging ayam Rp 32 ribu perkilogram.
“Untuk harga daging berkisar Rp 110-120 ribu perkilogram. Dan untuk diketahui masyarakat, daging beku itu lebih murah harganya Rp 90 ribu perkilogram. Bahkan dari Dinas ketahanan pangan sudah menyatakan daging beku itu halal, sesuai syariat Islam dan lebih sehat dan aman dikonsumsi,” katanya.
“Untuk kenaikan telur dan ayam itu situasional saja karena permintaan meningkat. Karena menjelang natal dan tahun baru, nanti awal Januari harganya akan normal lagi. Tugas kita Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, dan Satgas Pangan Sumsel menjaga stok pangan dan stabilitas harga. Kalau ada yang berani menimbun pangan, kami gabungan Satgas Pangan siap menindaknya,” beber Iwan.
Ketika ditanya terkait kelangkaan gas elpiji 3 Kg, Iwan Gunawan menegaskan, akan segera berkoordinasi dengan Pertamina MOR II Sumbagsel untuk mengecek titik mana yang mengalami kelangkaan.
“Kita akan turun mengecek kelapangan, jangan sampai gas elpiji 3 Kg untuk masyarakat kurang mampu dan UMKM dipakai oleh restoran besar. Kan ada tulisan, gas elpiji 3 Kg untuk masyarakat miskin. Kalau restoran pakai gas elpiji 3 Kg, jelas itu melanggar aturan dan ada sanksinya,” pungkasnya. (BKR)
Posting Komentar
0Komentar