Ketua DPRD Prabumulih : Tinjau Lagi Kalau Hendak PTM

Berantas Sumsel
By -
0


PRABUMULIH, BS.ID - Kasus Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan hingga saat ini tak henti-hentinya mengalami kenaikan. Bahkan, pada update Covid-19 Sumsel per 28 Desember, Prabumulih diketahui masih menjadi satu-satunya kota/kabupaten yang dikategorikan sebagai zona merah.


Dengan tingginya insiden kasus positif di kota nanas dengan jumlah rata-rata pasien terinfeksi Covid-19 di Prabumulih kini menyentuh angka 244,5 orang per 100 ribu penduduk.


Hal ini pun menjadikan pihak DPRD Kota Prabumulih belakangan nampak kembali meragukan rencana jadwal pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah sebelumnya telah direncanakan akan dimulai pada tanggal 4 Januari 2021 mendatang.

“Akan kita tinjau dulu lagi sekolah-sekolah nanti, mengingat Prabumulih saat ini masih zona merah. Peninjauan kembali kita lakukan untuk melakukan pengecekan serta persiapan-persiapan mereka (pihak sekolah) dalam penerapan protokol kesehatan,” ungkap Ketua DPRD Kota Prabumulih, Sutarno SE kepada awak media, Rabu (30/12/2020).


Dalam rencana peninjauan ulang sekolah tersebut, dikatakan Sutarno jika pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Prabumulih sebelum jadwal tatap muka di sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya tersebut.

“Nanti akan kita koordinasikan dengan pihak dinas pendidikan untuk jadwal melakukan peninjauan kembali sekolah-sekolah,” jelasnya.


Sutarno menambahkan, pihaknya juga memberikan kesempatan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih untuk mengevaluasi terlebih dulu kondisi status zona ditiap-tiap wilayah desa/kelurahan yang ada di Prabumulih.

“Yang jelas kita tetap berpedoman dengan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan,” paparnya.


Ditempat terpisah, Walikota Prabumulih Ir, H Ridho Yahya MM dimintai tanggapannya terkait hal tersebut, Senin (28/12/2020), menyampaikan bahwa jadwal tatap muka di sekolah yang telah direncanakan tersebut tetap akan dilaksanakan.

“Yang nak sekolah tetap kito sekolahkan. Yang dak punyo keyakinan jangan menghambat yang lain, pengen kito seperti itu,” kata Ridho.

“Tapi kito akan melihat dulu akhir-akhir ini. Kalau untuk penerapan protokol kesehatan dari dulu sekolah-sekolah sudah kito tekankan. Kalau mau ditinjau terus capek jugo,” imbuhnya.


Untuk persoalan pendidikan, kata Ridho pelaksanaan belajar mengajar tidak harus berpatokan dengan status zona.

“Nanti waktu mau sekolah merah lagi tutup lagi sekolah. Kalau terus berpatokan dengan zona, anak-anak kito tidak akan pernah biso sekolah,” kata dia.

“Yang mau sekolah silahkan. Jadi saya mohon jugo kepada warga yang mampu kasihan jugo kan dengan warga-warga yang tidak mampu anak mereka kan butuh sekolah juga, mereka sangat membutuhkan pendidikan di sekolah. Berbeda dengan orang yang mampu mereka biso mendatangkan guru bisa membelikan pulsa, tapi yang warga-warga miskin ini yang kito pikirkan,” tukasnya. (Alition)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)