Soal "Sunat" BLT-DD Oknum Kades Tak Takut Dilaporkan Warga

Berantas Sumsel
By -
0


MUARA ENIM, BS.ID - Keluhan warga Desa Lubuk Semantung, Kecamatan Belide Darat, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan menuai masalah. 


Pasalnya, dengan adanya dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahun 2020 itu, Ketua BPD Desa Lubuk Semantung El Faizi, mulai angkat bicara dengan mempertanyakan dugaan pemotongan BLT-DD tersebut. 


Ketika dibincangi awak media di kediamannya,  El panggilan akrabnya menjelaskan, bahwa kondisi terkini Desa Lubuk Semantung dan kebijakan kepala desa yang menuai protes warganya itu memang benar adanya.


Menurutnya, pembagian BLT-DD tahap ke-4 dan tahap 5 untuk pembagian periode ke 7 dan periode 8 telah dibagikan pada 27 agustus 2020 kepada sebanyak 107 KPM.

"Namun yang kami sesalkan adanya dugaan pemotongan sebesar Rp 50 ribu per KPM," ungkap El Faizi diawal perbincangan dengan awak media, Minggu (24/1/2021), sambil menunjukan beberapa berkas data KPM Desa Lubuk Semantung itu.


Dikatakannya, dugaan kejadian tersebut terulang lagi pada saat pembagian BLT-DD periode berikutnya.

"Dan yang parah lagi pak pada saat pembagian BLT DD tahap 6, 7 dan tahap 8 untuk pembagian periode ke 9, periode 10 serta periode ke 11 yang telah dibagikan pada Jumat 27 November 2020 lalu. anehnya pembagian tersebut

bertempat di rumah Kades Heri. 

"Nah, para penerima KPM tersebut dikenakan pemotongan sebesar Rp 100 ribu per KPM," cetus  El Faizi.


Masih menurut El Faizi, bukan hanya BLT-DD yang bermasalah di Desa Lubuk Semantung ini namun juga menyangkut beberapa persoalan lainnya

"Termasuk juga proses pengadaan tanah untuk lahan kantor desa yang kami duga adanya mark up harga yang tidak sesua. Nah, juga persoalan pemecatan sepihak perangkat desa dan beberapa persoalan lainnya yang terjadi di desa ini," terang El Faizi kepada awak media.


Senada diungkapkan warga Desa lainnya, yakni Rotek alias Usman Edi,  yang juga merupakan perangkat desa setempat, mengungkapkan kekecewaannya terkait kepemimpinan Kepala Desa (Kadesl Heriyadi selama ini. 

'Dari awal sudah bermasalah, termasuk pencalonan kades yang diduga sarat dengan money politik sehinggga bisa memenangkan ajang pemilihan kepala desa hanya dengan unggul 1 satu suara dengan kandidat lainnya. Dan kemudian adanya kisruh pemecatan perangkat desa tersebut," jelas Rotek ketika dibincangi di kediamannya pada awak media. 


Sementara menanggapi hal tersebut Kepala Dinas PMD Kabupaten Muara Enim Emran Tabrani ketika dibincangi awak media saat kunjungan safari Bunga Desa Bupati Muara Enim, H Juarsah SH  di wilayah Kecamatan Gelumbang mengatakan sangat prihatin dan miris terhadap arogansi oknum Kepala Desa Heriyadi tersebut.

"Kita sangat prihatin terhadap kinerja kades Heriyadi tersebut. Nanti akan saya sampaikan kepada Camat Belide Darat terkait dengan peristiwa ini," tegas Emran Tabrani. 


Ditempat terpisah, Pelaksana Tugas (PLT) Camat Belide Darat Tarmizi ketika dikunjungi awak media di Kantor Kecamatan Belido Darat beberapa waktu lalu, mengakui belum memahami kondisi secara umum Kecamatan Belide Darat ini. 

"Baru saja menjabat dan dilantik jadi PKT camat menggantikan Camat Maladi karena masa pensiun dan baru awal Januari 2021 inilah jadi tugas PLT ini," jelasnya.


Namun sayangnya, hingga berita ini diterbitkan sang Kepala Desa( Kades) 

Lubuk Semantung Kecamatan Belide

Darat Kabupaten Muara Enim Heriyadi belum berhasil dikonfirmasi, baik secara langsung dengan kunjungan ke rumahnya maupun melalui telepon slulernya yang tercatat pada awak media ini. (Junaidi)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)