MUARA ENIM, BS.ID - Tim gabungan Polri, TNI, BLH, pemerintah desa setempat dan pihak terkait lainnya segera menindaklanjuti dugaan kasus pencemaran limbah arang batu bara dari perusahaan yang diduga kuat mengotori aliran Sungai Tebu di Desa Muara Lawai, Kecamatan Muara Enim, Kabupten Muara Enim Sumatera Selatan belum lama ini.
Bukan cuma itu, juga sama beberapa sumur lainnya warga Desa Muara Lawai Kecamatan Muara Enim turut ditindaklanjuti tim gabungan tersebut. Dimana tim tersebut turun dan mengecek langsung ke lokasi sumur warga dan Sungai Tebu yang selama ini telah tercemar limbah, Jumat (8/1).
Terjadinya pencemaran limbah arang batu bara ke aliran Sungai Tebu dan sumur itu warga sangat kesal dan marah karena selama pencemaran limbah tersebut warga takut akan mengonsumsi air dari sumur maupun beraktipitas ke Sungai Tebu itu.
Iril (43), dan Edwar (40) bersama sejumlah warga Muara Lawai mengungkapkan, semenjak adanya Jalan Servo dan juga tumpukan batu bara disekitaran Kecamatan Merapi Lahat tersebut warga sudah tidak nyaman lagi, karena harus setiap hari bercengkarama dengan debu batu bara yang berterbangan di wilayah Muara Lawai.
"Kita kesal setelah sungai tercemar kini sumur warga juga tercemar limbah arang batu bara dan dari dampak mencuci pakaian dari air sumur kini pakaian menjadi warna kuning serta kuku tangan pun jadi kuning," cetus Edwar dan Iril pada media ini.
Dikatakan keduanya, berharap kepada Pemerintah Muara Enim untuk segera menindak lanjuti limbah arang ini, dan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Karena masyarakat telah kesal selama ini adanya pencemaran limbah tersebut," ujar kedua warga ini yang juga sebagai aktipis pemerhati lingkungan.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Muara Lawai Edi Wansri yang terlihat turun langsung ke lokasi pencemaran limbah ke lingkungan masyarakatnya tersebut mengungkapkan penegasan tetap akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan segera menindaklanjuti masalah ini bersama BLH dan pihak Polres Muara Enim.
"Perusahaan yang berdomisili di wilayah Tanjung Jambu Merapi Lahat diduga penyebab adanya limbah arang batu bara yang mengotori aliran sungai dan sumur warga kami serta berharap warga untuk sabar dan menahan diri dari emosi," pungkasnya. (Junaidi)
Posting Komentar
0Komentar