PRABUMULIH, BS.ID - Warga di Kecamatan Cambai, Kelurahan Cambai, Kota Prabumulih Sumatera Selatan mengeluhkan listrik di daerah mereka sering mati.
Terlebih lagi matinya listrik di wilayah tersebut sejak empat hari malam berturut-turut. Akibat listrik tersebut banyak barang elektronik milik warga seperti kulkas, dispenser dan magicom rusak. Bukan cuma itu, juga usaha warga memakai daya listrik terancam gulung tikar.
"4 malam berturut-turut betul listrik di tempat kami ini mati. Matinya pun sekitar 2 hingga 3 jam," ungkap Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC-PP) Kota Prabumulih, Rifki Baday SH, MKn melalui Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Cambai Dedi Ariyanto, Sabtu (9/1/2021), malam, kepada media ini.
Menurutnya, sebelum melakukan pemadaman sebaiknya pihak PLN terkait haruslah memberitahukan kepada warga. Sehingga warga tak merasa dikecewa maupun dirugikan.
"Nah, terutama mereka (warga, red) kita yang mempunyai usaha ikan lele disini bakal terancam gulung tikar kalau terus-terusan semacam ini," keluhnya pria yang memiliki Organ Tunggal (OT) Sultan tersebut.
Kedepan, lanjut pria yang akrab disapa Dedi, PLN wajib memberitahukan kepada warga sebelum pemadaman lewat surat edaran dan cara lain sebagainya. Dan, terlebih soal waktu dan jadwal lamanya mati lampu khususnya pada malam hari.
"Kan, listrik itu banyak dimanfaatkan warga pada malam hari. Semacam mau nonton televisi (TV), ngetik dikomputer atau laptop, serta kegiatan ibadah keagamaan," keluhnya warga yang berdomisili di RT 02, RW 3 itu seraya berhap agar kedepan PLN memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya.
Tak jauh berbeda diungkapkan Deni (35). Diakuinya, bukan cuma empat hari ini saja listrik di daerahnya sering padam. Bahkan, hampir sejak berapa bulan terakhir ini setiap bulan dipastikan adanya mati lampu tanpa adanya pemberitahuan kepada masyarakat disini.
"Kalo pas ujan pastilah mati lampu itu. Hal itu biso dimaklumi konsumen. Tapi yang anehnyo, ujan idak, kerusakan dak katek serta perbaikan kerusakan samo pulo jugo dak katek. Nah, tibo-tibo lampu laju mati mendadak. Jadi anehkan," tambahnya.
Ia menambahkan, sebagai pelayan konsumen pihak PLN terkait tak semestinya membuat konsumen kecewa maupun sebaliknya dirugikan.
"Konsumen itu kan rajo. Kewajiban mereka setiap bulan dibayar. Jangan cak ini laju teros, bayarlah mahal dan sedangke lampu banyak la matinyo tiap malam ketimbang idupnyo," pungkasnya. (Alition)
Posting Komentar
0Komentar