// Soal Berita Covid-19
PRABUMULIH, BS.ID - dr, Murwani Emasrissa Latifah bercita-cita sejak kecil menjadi dokter dengan tujuan bisa bantu orang lain.
dokter muda keluaran Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan yang lulus dengan predikat terbaik.
Ngopi bareng yang dilakukan, Selasa (2/2), siang, dilakukan wanita akraba disapa Rissa, bertempat di Container Coffe dihadiri awak media, cetak, televisi (TV), online dan radio di kota ini.
Rissa menjelaskan, secara rinci apa itu vaksin, dari berbagai referensi agar masyarakat tidak beranggapan negatif terhadap pelaksanaan vaksinasi yang minggu lalu sudah dimulai oleh orang tuanya, WaliKota (Wako) Prabumulih Ir, Ridho Yahya MM.
“Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan rekan-rekan wartawan untuk dapat hadir dalam acara ngopi bareng ini, karena kami sangat membutuhkan bantuan dari semuanya untuk dapat memberikan informasi valid kepada masyarakat,” ujar Rissa mengawali pembicaraan.
“Karena sekarang banyak info yang hoaks yang beredar di masyarakat, jadi dengan pertemuan ini kita berharap dapat memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, bukan sekedar memberikan informasi, namun tugas kita yakni menyaring ingormasi, dengan demikian maka publik akan menerima berita yang benar,” kata anak pasangan Ridho Yahya dan Suryanti Ngesti Rahayu ini.
“Banyak orang mengatakan kalau tenaga kesehatan itu adalah front line dalam menghadapi pandemi ini, namun sebenarnya bukan cuma dokter, atau tenaga kesehatan saja yang menjadi garda terdepan, tapi sebenarnya pihak media juga adalah sama dengan tenaga kesehatan sebagai benteng terdepan dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas,” katanya lagi.
Saat salah seorang wartawan bertanya apabila orang yang sudah disuntik vaksin masih bisa terkena Covid-19, dokter menjawab bahwa masih ada kemungkinan itu.
“Bahwa efektivitas vaksin ini yakni sebesar 65 persen jadi masih ada kemungkinan 35 orang yang telah disuntik vaksin sinovac, dapat terkena kembali covid ini,” aku wanita kelahiran tahun 1995 ini.
Peserta lain bertanya tentang kualitas vaksin yang diberikan kepada masyarakat apakah berbeda dengan yang diberikan kepada pimpinan Kota Prabumulih ini?. Diakui, dr, Rissa bahwa semua vaksin sama dan hanya berasal dari pemerintah saja.
“Semua vaksin sama, baik yang diberikan kepada walikota, polres, atau nakes yang sudah terlebih dahulu divaksin, dan yang akan diberikan kepada masyarakat. Tidak ada perbedaan sama sekali, semuanya sama dengan merk dan tanda yang sama, mereknya sinovac," tutupnya. (Alition)
Ajak Awak Media Berikan Informasi yang Baik Kepada Warga
// Soal Berita Covid-19
PRABUMULIH, BS.ID - dr, Murwani Emasrissa Latifah bercita-cita sejak kecil menjadi dokter dengan tujuan bisa bantu orang lain.
dokter muda keluaran Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan yang lulus dengan predikat terbaik.
Ngopi bareng yang dilakukan, Selasa (2/2), siang, dilakukan wanita akraba disapa Rissa, bertempat di Container Coffe dihadiri awak media, cetak, televisi (TV), online dan radio di kota ini.
Rissa menjelaskan, secara rinci apa itu vaksin, dari berbagai referensi agar masyarakat tidak beranggapan negatif terhadap pelaksanaan vaksinasi yang minggu lalu sudah dimulai oleh orang tuanya, WaliKota (Wako) Prabumulih Ir, Ridho Yahya MM.
“Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan rekan-rekan wartawan untuk dapat hadir dalam acara ngopi bareng ini, karena kami sangat membutuhkan bantuan dari semuanya untuk dapat memberikan informasi valid kepada masyarakat,” ujar Rissa mengawali pembicaraan.
“Karena sekarang banyak info yang hoaks yang beredar di masyarakat, jadi dengan pertemuan ini kita berharap dapat memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, bukan sekedar memberikan informasi, namun tugas kita yakni menyaring ingormasi, dengan demikian maka publik akan menerima berita yang benar,” kata anak pasangan Ridho Yahya dan Suryanti Ngesti Rahayu ini.
“Banyak orang mengatakan kalau tenaga kesehatan itu adalah front line dalam menghadapi pandemi ini, namun sebenarnya bukan cuma dokter, atau tenaga kesehatan saja yang menjadi garda terdepan, tapi sebenarnya pihak media juga adalah sama dengan tenaga kesehatan sebagai benteng terdepan dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas,” katanya lagi.
Saat salah seorang wartawan bertanya apabila orang yang sudah disuntik vaksin masih bisa terkena Covid-19, dokter menjawab bahwa masih ada kemungkinan itu.
“Bahwa efektivitas vaksin ini yakni sebesar 65 persen jadi masih ada kemungkinan 35 orang yang telah disuntik vaksin sinovac, dapat terkena kembali covid ini,” aku wanita kelahiran tahun 1995 ini.
Peserta lain bertanya tentang kualitas vaksin yang diberikan kepada masyarakat apakah berbeda dengan yang diberikan kepada pimpinan Kota Prabumulih ini?. Diakui, dr, Rissa bahwa semua vaksin sama dan hanya berasal dari pemerintah saja.
“Semua vaksin sama, baik yang diberikan kepada walikota, polres, atau nakes yang sudah terlebih dahulu divaksin, dan yang akan diberikan kepada masyarakat. Tidak ada perbedaan sama sekali, semuanya sama dengan merk dan tanda yang sama, mereknya sinovac," tutupnya. (Alition)
Posting Komentar
0Komentar