PRABUMULIH, BS.ID - Pihak Perusahaan PT Inatech System Nusantara (PT ISN) atas insiden pengejaran dan pemukulan yang mengggunakan kayu yang dilakukan beberapa karyawan PT ISN nyaris mengenai anggota KOTI PP Prabumulih dimediasi langsung Polisi Sektor (Polsek) Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih, Polda Sumatera Selatan.
Dalam pertemuan mediasi antara pihak perusahaan PT ISN dan Pemuda Pancasila Komando Inti Mahatidana (KOTI) di ruang Aulakerja Kapolsek RKT IPDA Budiono, Kanit Intel, Babin Kamtibmas, dari pihak perusahaan PT ISN, Akhi Ruliyansyah sebagai Site Manager, Rudi Pusdianto Adm Umum, sedangkan dari pihak PP Hadir Dankoti Mahatidana, Imhar Kamaludin, Angga, Suriadi, dari pihak PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Carry Riovani selaku Humas dan Hendri K3, dari Pelaku Yandri Fiandara. Pertemuan berlangsung pukul 09.30 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB, Jumat (5/02/2021).
Kronologis kejadian menurut korban, Angga, sekira pukul 17.00 WIB Angga dan dua orang temannya datang ke Kantor PT ISN, untuk menanyakan pengajuan lamaran mereka untuk lowongan pekerjaan yang mereka kirimkan beberapa waktu lalu, untuk bisa bertemu dengan Site Manager PT ISN, Akhi Ruliyansyah.
“Saat kami datang ke lapangan mereka sedang bekerja, dan saya disambut langsung oleh Akhi Ruliyansyah sebagai Site manager PT ISN, disaat kami lagi ngobrol dengan salah seorang pimpinan perusahaan tersebut, tiba-tiba dari belakang saya, teman-teman mau dipukul dengan menggunakan kayu, oleh salah satu karyawan PT ISN, yang bernama Yandri Fiandara (25) dan diikuti oleh beberapa karyawan lainnya mengejar kami ingin melakukan hal serupa, saat itu kami ada 3 orang sedangkan mereka ada sekitar 10 an orang,” ungkap Angga menjelaskan kronologis kejadian.
Tidak terima anak buahnya akan di intimidasi oleh karyawan perusahaan PT ISN, Kamal Imharudin selaku dankoti berang mendengar hal tersebut.
Tak urung Pemuda Pancasila Komando inti Mahatidana, besutan Imhar Kamaludin mengumpulkan sebagian anggotanya guna mempertanyakan kepada pihak perusahaan PT ISN, tentang maksud dan tujuan dari karyawannya.
“Kami dari pemuda pancasila mempunyai slogan dan motto, jika ada satu dari anggota kami tercubit semua akan merasa sakit dan sekali layar terkembang sulit untuk berpantang, jangan membangunkan harimau yang sedang tidur,” ujarnya lantang.
“Alhamdulillah atas kejadian yang menimpa anggota kami, Angga, sore kemarin sekira pukul 15.00 WIB, Jumat (5/2/2021) sudah diselesaikan secara kekeluargaan, dan hal ini tidak akan diperpanjang lagi, karena sudah ada kesepakatan perdamaian dan pelaku pun sudah meminta maaf, jika ada yang meminta maaf ya harus kita maafkan dan kita amankan,” jelas Kamal menerangkan.
Sedangkan pihak perusahaan PT ISN, Akhi Ruliansyah sebagai Site Manager menjelaskan kalau kejadian ini hanyalah karena salah paham.
“Kejadian ini karena salah paham saja, maksud dan tujuan saya merangkul mereka agar kita bisa menepi guna untuk membicarakan masalahnya, kami dari pihak perusahaan mewakili karyawan kami, sudah meminta maaf, dan tadi sudah kami sampaikan ke Komandan KOTI Imhar Kamaludin saat kita sedang mediasi dihadapan Kapolsek IPDA Budiono dan PT HKI, untuk tidak memperpanjang masalah ini, dan juga karyawan kami Yandi Priansyah dan Berkah, sudah meminta maaf atas kejadian ini,” ungkap Ruliyansyah.
Senada dengan, Kamal Imharudin KOTI Mahatidana mengatakan bahwa kejadian ini sudah diselesaikan dengan damai.
Terlihat beberapa anggota KOTI berkumpul di depan Kantor Polsek RKT. Menunggu kelanjutan kejadian yang sempat membuat heboh anggota Komando Inti Pemuda Pancasila Prabumulih.
Kapolsek RKT menjelaskan bahwa kejadian ini bermula karena salah paham, dan Komandan KOTI dan pihak perusahaan mewakili karyawannya tadi hanya memediasi untuk perdamaian.
“Jadi jangan salah pengertian, hari ini bukan demo, tapi sebagai bentuk klarifikasi dari PT ISN kepada Komandan KOTI Mahadinata, yang anggotanya ada masalah dengan karyawannya kemarin sore, ini hanya problem solving saja, dan setelah dipertemukan antara pihak PT ISN dan Komandan KOTI akhirnya semuanya clear, dan sudah diselesaikan dengan perdamaian, dan kita juga harus menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, serta tetap menjaga protokol kesehatan,” kata Kapolsek menjelaskan.
Saat para awak media mempertanyakan tentang keberadaan PT ISN, apakah sudah ada koordinasi dengan pihak Polsek RKT mengatakan kalau pihak perusahaan sudah berkoordinasi.
“Sampai dengan hari ini, alhamdulillah belum, baru tadi mereka berkoordinasi dengan kita, dan saya juga baru tahu ini bahwa perusahaan PT ISN ada sekitar 50-an orang karyawannya,” pungkas IPDA Budiono sembari tersenyum. (Alition)
Posting Komentar
0Komentar