Reni Indayani : Warga Jangan Takut Ikutan KB

PRABUMULIH, BS.ID - Wakil Ketua TP-PKK Kota Prabumulih, Hj Reni Indayani SKM mengajak masyarakat terutama kaum hawa yang sudah menikah dan memiliki anak jangan takut untuk ikut ber-KB.

Dimana, program keluarga berencana (KB) bagi warga wanita dan pria yang rutin dilakukan pemerintah kota setiap tahunnya di 37 kelurahan dan desa dengan 6 kecamatan kembali diprogramkan pemerintah dengan gratis.

"Kemarin (hari ini, red) salah satunya KB dilaksanakan di Desa Pangkul Kecamatan Cambai. Makanya kita ajak warga buat ber-KB dan jangan takut," ujar istri Wakil Walikota (Wawako) Kota Prabumulih H Andriansyah Fikri SH, Kamis (11/2/2021), dibincangi media ini didampingi sejumlah pegawai BKKBN Kecamatan Cambai.

Reni Andriansyah Fikri mengatakan, dalam kegiatan tersebut warga atau peserta KB didominasi kaum ibu-ibu tersebut diberikan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), yakni Implant (Tusuk) dan Intra Uterine Device (IUD).

"Kalau untuk suntik tusuk bisa dilakukan masyarakat diluar momen ini. Artinya, bisa datang ke fasilitas kesehatan atau puskesmas terdekat," ungkapnya.

Ketika disinggung apakah peserta mengikuti program metode operasi wanita (MOW) dan metode operasi pria (MOP) tersebut nanti tak bisa lagi menambahkan keturunan anak lagi?. Diakuinya wanita selaku Kepala Bidang (Kabid) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prabumulih yang mengecek langsung kegiatan tersebut dilapangan.

"Itu tentu mereka pasangan (suami dan istri, red) tidak bisa menambah anak lagi. Oleh karena ini KB mantap dan sudah disterilkan," imbuhnya seraya menyebutkan terutama KB bagi MOP tersebut saluran spermanya tak normal seperti biasanya, dan bukan berarti alat vitalnya yang diputuskan seperti informasi berkembang ditengah masyarakat.

Meskipun demikian, lanjut Reni, terdapat juga berapa persen tingkat kegagalan peserta dalam ber-KB tersebut.

"Karena banyak faktor penyebabnya. Seperti sang istri tak bisa disuntik karena penyakit yang dideritanya," tambahnya.

Oleh karena itu, pihaknya menghimbau supaya masyarakat antusias mengikuti program ini. Mengingatkan sekarang ini dua anak lebih sehat. Disini artinya bukan masyarakat tak boleh menambahkan lebih dari dua keturunan.

"Tetapi setidaknya dengan ber-KB bisa menghambat keturunan. Sudah 2 tahun barulah memiliki adik lagi. Maksudnya disini agar anak, ibu dan juga sebalik keluarganya menjadi sehat," tuturnya.

Coba kalau anak tersebut belum mencapai dua tahun dan sudah mempunyai keturunan lagi. Sehingga kasihan melihat seorang anak yang seharusnya masih menyusui, malah justru sudah ada adik lagi.

"Ya, kalau sehat memang  sehat anak itu. Tapi, kemungkinan ibunya yang kurang sehat. Sebab kadang-kadang ibunya bisa sakit juga. Nah, kalau sudah sakit bagaimana ibunya mau fokus menguruskan anak-anaknya masih kecil-kecil itu," bebernya.

"Kalau seandainya KB tak bisa memberikan keturunan, justru mana ada yang mau ikutan ber-KB. KB ini cuma memperjarang keturunan saja," kata dia.

"Dan, terlebih lagi yang kita ketahui bersama ekonomi masyarakat sedang sulit-sullitnya," cetusnya istri orang nomor dua di Bumi Seinggok Sepemunyian.

Kepala Desa (Kades) Pangkul, Jakaria SH dikinfirmasi terpisah, upaya yang dilakukan pihaknya agar masyarakat baik laki-laki dan pria yang sudah memiliki 2 anak lebih, hal ini terus disosialisasikan kepada warga berasal dari 7 dusun di wilayah naungannya.

"Alhamdulillah setiap tahun peserta KB terkhusus kaum hawa terus meningkat. Kalau untuk KB bapak-bapak meski tidak banyak, tapi ada juga," pungkas Ketua KNPI Kecamatan Cambai itu. (Tion)