Warga Desak Perbaiki Kerusakan Got GPI

// Juga Minta Bangunkan Gedung Serbaguna dan Kolam Renang

PRABUMULIH, BS.ID - Warga Perumahan Griya Permata Indah (GPI), RT 7, RW 1, Kelurahan Gunung Ibul (GI), Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan, mendesak pihak Devloper GPI memperbaiki kerusakan sebuah drainase di perumahan tersebut.

Dimana desakan warga setempat memperbaiki kerusakan drainase dengan panjang sekitar 40 Meter tersebut dinilai cukup beralasan. Itu hal akibat alat berat dari pihak pemborong saat membuka atau pembebasan tambahan lahan baru rumah di perumahan tersebut belum lama ini.

"Itu got terbuat dari pecahan batu gunung yang rusak ya kita minta deplover buat segeralah memperbaikinya," ujar A Maulid, salah satu warga setempat dibincangi media ini berapa waktu lalu.

Terlebih menurut Maulid sapaan akrabnya, biaya pembangunan got tersebut bukan berasal dari pihak Deplover GPI. Melainkan biaya pembangunannya beberapa tahun lalu bersumber Anggaran Pemerintah Belanja Daerah (APBD) Kota Prabumulih.

"Kita sayangkan sekali got itu dipecahkan saat pembersihan lahan. Padahal gotnya masih bangus," keluh pria tersebut yang saat ini menjabat Ketua RT 07, RW 1 tersebut didampingi sejumlah warga lainnya seraya menyebutkan akibat kerusakan tersebut air yang mengalir dari atas kebawah sedikit terhambat.

Bukan hanya kerusakan beberapa meter got saja diminta segera mungkin diperbaiki pihak pemborong. Tak terkecuali juga masyarakat GPI menagih janji pihak pemborong terkait pembangunan Gedung Serbaguna dan Kolam Renang GPI.

"Sudah lama Perumahan GPI ini. Tapi, pembangunan gedung serbaguna dan termasuk juga kolam renang yang dijanjikan, tak kunjung tiba dibangun seperti dijanjikan sebelum oleh Deplover GPI kita," tambah lelaki itu dengan raut muka yang kecewa.

Menurutnya, ia dan bersama masyarakat lainnya meminta kepada pihak deplover memenuhi janji tersebut. Tentunya berdasarkan kriteria data yang dimiliki sebelum masyarakat mengambil perumahan disini.

"Nah, tapi malah sebaliknya lahan sekitar 1000 Hektare (HA) untuk lokasi kedua pembangunan didepan perumahan kita. Justru malah sebaliknya sekarang ini lahan tersebut dibangunkan ruko 10 pintu," imbuhnya.

Lanjutnya, sah-sah saja pihak Devlover GPI untuk tidak memenuhi janjinya terkait pembangunan tersebut dilokasi semula.

"Tetapi mereka (pihak deplover, red) kita harus mencari lahan kosong lainnya. Dengan demikian, pembangunan tersebut tidak hilang begitu saja seperti ditelan bumi," kata dia.

Sementara itu, Ilyas selaku Deplover GPI tak menampik beberapa mater drainase tersebut rusak akibat pembersihan lahan oleh pekerja di Perumahan GPI tersebut.

"Itu kerusakan paret warga nanti kita perbaiki lagi dengan yang lebih bagus dari sebelumnya," tukas pria tersebut dikonfirmasi media ini, Kamis (18/2/2021) ketika berada di rumah Ketua KNPI Prabumulih.

Ketika disinggung menyangkut janji akan membanguni kedua fasilitas umum Perumahan GPI seperti yang diharapkan masyarakat. Diakuinya, betul memang dulu rencananya akan dibangunkan kedua fasilitas umum tersebut.

"Dengan syarat Perumahan GPI tersebut termasuk perumahan kelas mewah semacam Perumahan Lingkar Mas kita," akunya.

"Namun, berhubungan konsumen perumahan kita tak sanggup mengambil perumahan kelas mewah itu. Makanya, kedua asset itu tak jadi kita bangunkan," tuturnya.

"Coba lihat mana ada perumahan mewah yang berasal dari batako atau KPR bersubsidi mempunyai kolang renang serta gedung serbaguna itu," pungkasnya lelaki berkulit sawo matang yang dinilai ramah tersebut. (Tion)