PRABUMULIH, BS.ID - Demi mendukung kualitas wartawan dalam mencari informasi dan menuliskan berita yang akan disampaikan kepada publik, Kamis (25/3), sebanyak 600 wartawan mengikuti Media Gathering Virtual, dengan Tema, yakni Webinar Jurnalistik Adaptif.
Dimana kegiatan rutin tahun biasa dilaksanakan offline dan kali ini diikuti ratusan peserta webinar lewat virtual. Hal itu tak lain dan tidak bukan akibat dampak dari wabah Virus Corona Disease (Covid-19) yang melanda negeri Indonesia sekarang ini.
Terlebih, 600-an peserta atau panelis mengikuti kegiatan tersebut berasal dari media massa, televisi (TV), online dan radio, yang dilaksanakan Pertamina EP Asset 1 dan Asset 2.
"Tujuan adalah semata-mata menjalin silaturahmi pertamina jangan sampai terputus bersama kawan-kawan media dimasa Pandemi Covid-19," ungkap Ganeral Manager (GM) Pertamina Asset 2 Astri Pujianto, Kamis (25/3/2021) dalam sambutannya di-Webinar Jurnalistik Adaptif seraya menyebutkan tak menampik dampak dari Covid-19 kebutuhan hulu migas sedikit berkurang dan industri-industri tutup.
"Meskipun demikan, kita harus terus berkarya demi memenuhi kebutuhan minyak dan gas nasional, dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 saat ini," tambah pria tersebut.
Tak jauh berbeda diungkapkan Ganeral Manager Asset 1 Ani Surakman. Diakunya, keberhasilan terkait pencarian minyak dan gas bumi tentu tak terlepas dari peran media sebagai penyambung lidah kepada khalayak umum. Itu pemberitaan tentu yang postif mendukung kerja pertamina dibawah naungan SKK Migas.
"Karena mencapai keberhasilan mencari minyak dan gas bumi tak terlepas dari pemangku kepentingan di wilayah sekitar kerja kita," ungkapnya.
"Jangan sampai hubungan yang baik selama ini terputus bersama rekan-rekan media. Dan, mudah-mudahan tahun berikutnya kegiatan gathering media dilaksanakan tatap muka lagi," imbuh dia.
Sementara itu, Aiman Witjaksono Narasumber Webinar Jurnalistik Adaptif 2020, memberikan berbagai pengalaman kerjanya sejak menjadi wartawan nasional. Baik itu tentang mencari berita, cara menyampaikan berita, investigasi berita, soal ancaman, hukum dan lain sebagainya.
"Marilah kawan-kawan menyampaikan berita jangan asal tulis saja. Gunakan kode etik jurnalistik (KEJ). Berita harus benar serta berimbang. Kemudian, barulah diterbitkan," pesan pria yang sudah belasan tahun mala-melintang di dunia jurnalistik yang bergelas sarjana strata (S2) tersebut wartawan harus bisa berkontribusi menyangkut kemajuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. (Tion)
Posting Komentar
0Komentar