PALEMBANG, BS.ID - Jelang ibadah Jumat Agung bagi Umat Kristiani, pada Kamis ini (1/4/), Tim Gegana Satrimob melakukan sterilisasi gereja-gereja di Palembang menjelang Ibadah Jumat Agung yang akan dilaksanakan Jumat (2/4), besok.
Sterilisasi sebagai upaya menjaga situasi kamtibmas yang kondusifitas agar memberikan rasa aman serta nyaman kepada Umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah di wilayah itu.
Dansat Brimob Polda Sumsel Kombes Pol Yudo Nugroho Sugianto SIK mengatakan sterilisasi ini dilakukan pasca terjadinya aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan beberrapa waktu lalu itu.
Ia mengatakan langkah sterilisasi gereja merupakan Standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan sebelum kegiatan kebaktian gereja itu berlangsung.
"Petugas berkoordinasi dengan petugas pengamanan dari gereja, dan memberikan imbauan kepada pengurus gereja dan jemaat yang hadir untuk selalu menerapkan 5 M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas," katanya.
Selain itu, kata Arief, selaku petugas juga melakukan pengecekan dan pemeriksaan identitas dan barang bawaan jemaat sebelum memasuki gereja untuk mengantisipasi orang-orang yang tidak dikenal guna menghindari adanya hal yang tidak diinginkan.
"Apa yang kami lakukan ini sebagai upaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap Umat Kristiani dalam melaksanakan ibadah sehingga para Jemaat Kristiani semakin khusuk dan nyaman dalam melaksanakan ibadah," ucapnya.
Salah satu gereja yang didatangi adalah Gereja Santo Yoseph Jalan Jendral Sudirman. Didampingi IPTU Wuli Hartoyo, Kanit Sabhara IT 1 beserta anggota, tiap sudut gereja, tak luput dari pemeriksaan. Dari kursi, mimbar, sampai rangkaian bunga didepan altar juga diperiksa metal detektor. Tidak ada benda mencurigakan dalam penyisiran ini.
Kompol Mohklis sebagai Wadanden Gegana, menyatakan, sterilisasi ini merupakan SOP kepolisian untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang mengganggu pelaksanaan ibadah.
“Apalagi akhir-akhir ini marak teror di Indonesia yang menyasar tempat ibadah hingga Mabes Polri,” ujarnya.
Akhyar berharap dengan adanya sterilisasi ini tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi jamaat dalam pelaksanaan ibadah Jumat Agung.
Suhendro, Kepala Rumah Tangga Gereja Santo Yoseph mengatakan, untuk ibadah Jumat Agung besok, gereja masih membatasi jumlah jamaat hanya 300 orang, dari kapasitas normal 1,500 jamaat.
“Sementara jamaat lainnya bisa mengikuti ibadah secara virtual dari rumah, lewat aplikasi zoom,” ujarnya.
Untuk jamaat yang mau langsung mengikuti ibadah Jumat Agung di Santo Yoseph, kata Suhendro, harus mendaftar lewat whatsapp (Wa) ke pengurus gereja, untuk nantinya mendapatkan nomer kursi.
Jamaat juga harus mengikuti protokol kesehatan, jika ada jamaat yang dicek suhu badannya diatas 37 derajat, harus bersedia pulang dan mengikuti ibadah dari rumah.
Suhendro juga menjelaskan, setelah sterilisasi dari Tim Gegana, Gereja Santo Yoseph akan ditutup sampai besok menjelang pelaksanaan ibadah Jumat Agung pukul 06.00 WIB. “Besok juga akan ada tim kepolisian yang berjaga disini,”
"Hal ini sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat khususnya kepada Umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah dan dalam pelaksanaan kebaktian tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan," pungkasnya. (BKR)
Posting Komentar
0Komentar