MUARA ENIM, BS.ID - Kualitas pembangunan drainase dipinggiran Jalan Lintas Palembang-Prabumulih atau tepatnya dikawasan Jalan Lintas depan SPBU Lembak Kabupaten Muara Enim dipertanyakan serta dinilai warga asal jadi.
Pasalnya, selain tidak ditemukan papan proyek pembangunan drainase tersebut juga dinilai asal jadi bahkan diduga tidak sesuai rancangan anggaran belanja (RAB).
"Kita lihat saja dilapangan pak, hasil pembangunan drainase seperti ular berjalan alias bengkak-bengkok dan tidak lurus," cetus beberapa warga Lembak yang tidak mau disebutkan namanya itu kepada media ini Selasa, (06/07/2021).
Dikatakannya, bahwa proyek drainase itu mungkin dari anggaran pemprov dengan kontraktor yang tidak jelas siapa yang mengerjakannya proyek tersebut.
"Bongkar lagi saja hasil pembangunan drainase itu yang tidak sesuai harapan warga. Karena kita yakinkan mutunya tidak bertahan lama serta terindikasi merugikan uang negara," ungkap beberapa warga Lembak itu.
Sementara Kepala Desa (Kades) Lembak Kecamatan Lembak, Jasmadi ketika dikonfirmasi terkait keberadaan proyek drainase tersebut pihaknya bahwa ada laporan ke Pemdes Lembak atas pembangunan proyek drainase yang masuk kawasan Desa Lembak. Bahkan diakuinya sangat kecewa dari hasil proyek itu yang dinilai tidak sesuai harapan.
"Tidak tahu siapa pemborong proyek drainase depan SPBU itu, dan jika warga kami kecewa akan kualitas proyek drainase tersebut itu sangat wajar dan bila perlu dibongkar saja," tegas Kades Jasmadi.
Pihaknya tidak dilibatkan adanya proyek drainase tersebut, padahal perlu diketahui kawasan depan SPBU itu jika musim hujan datang kerap banjir, namun jika hasilnya dinilai warga asal jadi tentunya pemdes juga seperti itu.
"Bisa saja saat musim hujan datang hasil proyek drainase tersebut bukan malah mengatasi masalah namun malah bertambah masalah," ungkap kades agak sedikit geram itu.
Sementara media ini mencoba mengkonfirmasi pihak kontraktor dilokasi pembangunan drainase depan SPBU Lembak tersebut. Alhasil tidak bertemu dengan pihak kontraktor tersebut, namun seorang pekerja yang bernama Yandi (30), warga Kota Prabumulih kepada media ini mengungkapkan bahwa ia hanya bekerja disini dan memang kondisi drainase yang banyak belokan dan tidak lurus ini karena mengikuti galian awal tanah.
"Awalnya dari galian tanah sehingga kondisi cor drainase tidak lurus alias belak-belok, namun kita hanya pekerja pak dan perintah dari pimpinan kita kerjakan," ujar Yandi, yang mengatakan bahwa proyek drainase ini sepanjang 300 meter.
Pantauan media ini keberadaan papan proyek tidak ditemukan dan kondisi hasil proyek drainase antara lebar dan kedalaman tidak singkron namun lebih didominasi dengan kualitas proyek drainase tidak lurus alias berbelok-belok. (Junai)
Posting Komentar
0Komentar