PRABUMULIH, BS.ID- Walikota Prabumulih, Ir, H Ridho Yahya MM, Sabtu (7/08/2021) menghadiri acara Pelantikan Pengurus Majelis Daerah KAHMI Kota Prabumulih Periode 2021-2026, dan Forum Alumni Himpunan Alumni Mahasiswa Islam Wati (FORHATI) Kota Prabumulih, Periode 2021-2026 sekaligus Seminar Milenial, Kreativitas dan Inovasi Milenial dalam membangun dan mendukung kota Layak investasi.
Dimana aqcara yang dipusatkan di Gedung Kesenian Pendopoan Rumah Dinas Walikota, Jalan Jenderal Sudirman, Km 6, Kelurahan Gunung Ibul Barat ini juga dihadir Ketua Umum Majelis Wilayah (MW) Provinsi Sumatera Selatani, H Joncik Muhammad S, Si, SH, MM, MH bersama istri, Hj Heppy Safrina, yang juga Bupati Empat Lawang.
Dalam kesempatan itu, Walikota Prabumulih menyambut baik acara pelantikan ini, serta berpesan kepada pengurus yang baru dilantik agar bisa mengimplementasikan program KAHMI di Kota Prabumulih.
“Kami berharap agar pengurus KAHMI kedepannya agar dapat mensosialisasikan program keislaman di kota ini. Serta dapat menerapkan serta mengimplementasikan program kegiatan KAHMI jangan sekedar perkataan, namun juga perbuatan,” ucap Ridho Yahya, saat memberikan sambutannya.
Ridho menambahkan, agar pengurus KAHMI harus bisa menjaga marwah Islam di Kota Prabumulih.
“Selain itu pengurus KAHMI juga harus dapat menjaga marwah Islam, jangan sampai nanti ada pengurus yang terlibat narkoba, dan dapat mendukung program kepala daerah setempat," imbaunya.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Wilayah KAHMI Provinsi Sumatera Selatan, H Joncik Muhammad dalam kegiatan itu bercerita tentang awal berdirinya HMI.
Bupati Empat Lawang ini juga menegaskan agar penggurus KAHMI Prabumulih dapat bersinergi dengan pemerintah Kota Prabumulih.
“Kami tekankan lagi bahwa pengurus KAHMI Kota Prabumulih harus dapat bersinergi dengan pemerintah kota ini, yang mana kita lihat tadi dari penjabaran pak walikota dari ke 13 program tersebut, juga merupakan program KAHMI,” tegas Joncik.
“Ya jangan hanya seremonial pelantikan saja, namun harus pula dapat mewujudkannya dalam program nyata sepanjang 5 tahun kepengurusan,” lanjut Joncik.
Dikatakan Joncik, semenjak didirikan 5 Februari 1947, HMI kerap mengalami berbagai tantangan dan sempat ingin dibubarkan oleh PKI.
“Dulu ada upaya PKI ingin membubarkan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang didirikan 5 Februari 1947 mengalami berbagai tantangan dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Tujuan HMI adalah membina insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam, serta bertanggung jawab untuk terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT,” ungkapnya lagi sebagai wadah intelektual Islam, sambung Joncik, HMI terpanggil untuk turut berperan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sesuai amanah Pembukaan Konstitusi RI 1945 HMI adalah bagian yang tidak terpisahkan dari umat Islam dan bangsa Indonesia, karena itu sepanjang sejarah kehidupan HMI memerankan dirinya sebagai kader umat dan bangsa Indonesia. Dalam peranan ganda inilah HMI menghadapi berbagai tantangan, khususnya pada tahun 1963-1966, ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) berusaha untuk membubarkan HMI, dan pada 5 Juli 1959, Presiden memberlakukan kembali UUD 1945,” tegasnya.
Sementara Sandi Danuswarna SH, Mkn selaku Ketua Majelis Daerah (MD) KAHMI Kota Prabumulih menyampaikan bahwa KAHMI Prabumulih akan siap bersinergi dengan pemerintah Kota, terutama untuk kemajuan pendidikan.
Setelah pelaksanaan pelantikan pengurus, acara yang dihadiri Ketua PKK Kota Prabumulih, Ir, Hj Suryanti Ngesti Rahayu, partai, ormas, dan OKP serta tamu undangan lainnya ini kemudian dilanjutkan dengan seminar, yang bertema kreativitas dan inovasi milenial dalam membangun dan mendukung kota layak investasi. (Tion)
Posting Komentar
0Komentar