MUARA ENIM, BS.ID - Setelah kisruh serta terjadi protes tuntutan ganti rugi oleh ratusan warga atas dugaan perampasan ratusan hektar lahan oleh PT Bumi Sarwindo Permai (BSP) di Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, yang hingga kini tuntutan warga belum mendapatkan tanggapan dari PT BSP tersebut.
Dimana, kini kembali warga memprotes serta mengeluhkan keberadaan PT BSP sang anak perusahaan PTBA Tbk Bukit Asam tersebut yaitu terkait adanya pencemaran udara dari cerobong asap Pabrik PT BSP. Terlebih Gumpalan asap tebal hitam dengan melayang-layang di udara dari cerobong asap pabrik PT BSP tersebut sepertinya perusahaan tengah beroperasi disaat warga tengah beristirahat.
Salah satu aktivis Muara Enim peduli lingkungan Jhon Key (47), yang mendapatkan informasi dari warga adanya pencemaran udara limbah berupa gumpalan asap tebal dari PT BSP tersebut mengungkapkan keprihatinannya kepada pihak terkait karena selama ini dinilai tutup mata dan tutup telinga karena ini jelas dan nyata PT BSP telah melanggar dengan mengotori lingkungan.
Lanjut Key sapaan akrabnya itu bahwa perusahaan berlebel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak memperhatikan kesehatan warga serta tidak peduli lingkungan bakal tercemar dan warga pun dipastikan menghisap kotoran berupa asap dari cerobong asap Pabrik PT BSP itu.
"Kita mengecam keras kepada PT BSP yang tidak peduli lingkungan melalui pencemaran udara itu serta medesak pihak terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dapat bertindak tegas," ungkap Jhon Key, Sabtu (18/09/2021).
Dikatakan Jhon Key, belum jelasnya adanya tanggapan dari PT BSP atas tuntutan ganti rugi lahan warga terkait perampasan lahan oleh PT BSP tersebut. Justru kini PT BSP kembali berulah dengan memberikan hadiah kotoran berupa gumpalan limbah asap dari pabrik sawit yang bernama PT BSP itu serta aroma busuk dari limbah bekas pengelolaan buah sawit itu.
"Sepertinya PT BSP diduga punya orang-orang kuat dan hebat dibelakang perusahaan yang diduga membekenginya bahkan jeritan rakyat kecilpun tidak mereka gubris. Kami tetap dibelakang masyarakat dan siap menjadi garda terdepan untuk membela rakyat dan berencana secepatnya menemui Presiden Joko Widodo untuk mengungkap terkait ulah PT BSP selama ini," beber Jhon Key, salah satu aktivis Muara Enim kepada media ini.
Sementara warga disekitar cerobong asap Pabrik PT BSP tersebut mengungkapan keluhannya adanya limbah berupa asap tebal dari cerobong asap pabrik yang tengah beroperasi mengelola buah sawit itu. Karena gumpalan asap tersebut sangat mengganggu lingkungan maupun kesehatan warga dan ada juga bau busuk menyengat yang diduga kotoran bekas kolahan buah sawit disekitar Desa Penyandingan ini.
"Apa tidak bisa secara teknis gumpalan asap tersebut tidak mengotori udara maupun limbah yang mengotori lingkungan dari perusahaan yang harusnya wajib mencari solusinya . Jika dibiarkan terus menerus seperti ini, artinya PT BSP memang tidak mematuhi aturan karena ini demi keselamatan kesehatan warga," cetus Endang (50).
Berdasarkan informasi yang dihimpun atas pencemaran udara tersebut bahkan warga sekitar perusahaan juga berkesempatan mengabadikan melalui pembuatan video saat cerobong asap pabrik PT BSP mengeluatkan gumpalan asap tebal hingga berdurasi beberapa menit itu. Kepada media ini Pimpinan PT BSP melalui Humas PT BSP Felyandri saat dimintai tanggapannya tidak memberikan jawaban maupun komentar terkait persoalan tersebut. (Junaidi)
Posting Komentar
0Komentar