MUARA ENIM, BS.ID - Petani Kebun Karet dan Sawit di Kabupaten Muara Enim khususnya di Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim menjerit.
Pasalnya, mereka para petani akhir-akhir ini harus dihadapkan dengan persoalan baru yakni tentang melambungnya harga pupuk guna untuk kebutuhan penyuburan tanaman pohon sawit dan karet.
Situasi pandemi saat ini yang serba sulit yang merusak sendi perekonomian tentunya sangat dirasakan masyarakat arus bawah terlebih lagi para petani yang kini dihadapkan melambungnya harga pupuk tentunya menjadi sangat memprihatinkan.
Seperti warga atau petani warga Desa Manunggal Jaya Rambang Niru Muara Enim ini yang mengeluhkan atas kondisi ini.
"Ya pak, kini harga pupuk jenis NPK Pusri harga Rp 310 ribu kini jadi 370 ribu. Harga pupuk merk Mutiara 450 jadi 520 ribu, harga Pupuk Urea 210 jadi Rp 290 ribu," ungkap para petani warga Desa Manunggal Jaya yang enggan namanya ditulis kepada media ini Minggu, (05/09).
Dikatakannya, harga pupuk yang naik tersebut dari tingkat pengecer atau sub pangkalan yang ada di wilayah mereka dan ini yang membuat petanibmenjerit dan sedih .
Ditambahkannya, terkait hal kenaikan pupuk yang melambung tinggi ini telah diadukan ke wakil rakyat DPRD Muara Enim khususnya di Komisi II DPRD Muara Enim dan meminta aspirasi petani ditindaklanjuti serta diperjuangkan nasib para petani yang kini tengah menjerit harga pupuk melambung tinggi.
"Situasi Covid-19 harga pupuk kalau bisa diturunkan pak, naiknya harga pupuk ini kami tidak tahu dari pemerintah atau dari mafia pupuk," cetus para petani Desa Manunggal Jaya Rambang Niru tersebut.
Menanggapi hal tersebut anggota Komisi II DPRD Muara Enim Samudera Kelana SIP membenarkan telah menerima aspirasi dari para petani khususnya di Kabupaten Muara Enim terkait adanya harga pupuk yang harganya melambung naik tinggi itu dan ini harus ditindaklanjuti atas penyampaian aspirasi keluhan dari para petani di Muara Enim.
"Kita tegaskan agar pihak terkait untuk cepat turun dalam hal ini Dinas Perdagangan Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk Sidak ke agen pupuk maupun penjual pupuk pangkalan," tegas Samudera Kelana salah satu anggota Komisi II DPRD Muara Enim ketika dikonfirmasi, terpisah.
Kalau terdapat kenaikan pupuk yang tidak sesuai bagi para petani tersebut bukan hanya sidak saja yang dilakukan, namun tindakan tegas wajib diberlakukan seperti menutup para agen penjual pupuk maupun penjual eceran pupuk.
"Sekarang inikan situasi pandemi rakyat lagi susah dan perekonomian tengah sulit dan petani butuh bantuan pupuk murah bukan pupuk mahal," akunya.
"Tentunya dalam hal ini Kita selaku wakil rakyat juga tidak segan-segan turun ke lapangan yang bisa saja mafia pupuk bermain disitu dan meminta pihak terkait dapat menjelaskan kenaikan harga pupuk ke Komisi II DPRD Muara Enim secepatnya," tegas Samudera Kelana SIP, yang geram atas adanya informasi tersebut. (Junai)
Posting Komentar
0Komentar