Pasca Banjir, Wako Berikan Sembako Kepada 856 KK

Redaksi BS
By -
0


- Sungai Kelekar Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan sungai terbesar membelah wilayah bumi di kota tercinta ini. Dimana, langganan banjir tahunan sepertinya masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih. 

Diketahui upaya pemerintah mengatasi kebanjiran oleh kepala daerah dua priode tersebut, yakni Ir, H Ridho MM bersama H Andriansyah Fikri SH beserta jajarannya sudah cukup semaksimal mungkin, meskipun belum juga sepenuhnya bisa menuntasi permasalahan banjir dari luapan air sungai kelekar itu apabila memasuki musim hujan.

Tak tinggal diam, meskipun anggaran pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup minim, namum Pemkot Prabumulih tak berputus asa dan terus berupaya melobi pemerintah pusat untuk menyelesaikan permasalahan bencana banjir di kota nanas melaui dana bantuan program Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB).

Hal tersebut diungkapkan Walikota (Wako) Prabumulih Ir, H Ridho Yahya MM saat dibincangi awak media usai memberikan bantuan sembako sebagai bentuk kepedulian bagi warga yang terdampak kebanjiran tersebut. Adapun bantuan sembilan bahan pokok (sembako) tersebut berupa sekarung beras dan satu dus mie instan kepada sebanyak 856 kepala keluarga (KK) asal lima kelurahan dan keempat desa yang terdampak bencana banjir, Senin, (21/03/2022).
“Kegiatan hari ini dimana kita membantu saudara, keluarga, sahabat kita, yang dilanda kebanjiran Hari Jumat, Sabtu dan Minggu, kemarin. Bantuan yang kita berikan berupa satu karung beras dan satu kotak dus mie instan kepada 856 kepala keluarga, yang sebelumnya pada saat banjir karena warga tak bisa memasak juga kita berikan nasi bungkus kepada warga,” aku orang nomor satu di Bumi Seinggok Sepemunyian tersebut.

Suami Ir, Hj Suryanti Ngesti Rahayu tersebut mengaku pemerintah kota telah berupaya mengatasi masalah banjir dengan meluruskan aliran sungai kelekar yang berkelok. Meski demikian, dirinya menghimbau sekaligus memohon kesadaran masyarakat untuk tidak menjadikan sungai kelekar menjadi tong sampah.
“Kita sudah berusaha sekuat tenaga sungai kelekar kita luruskan, dan masyarakat sudah kita himbau, dan ternyata di jembatan jembatan banyak sampah, jadi kita mohon juga peran serta masyarakat jangan sungai itu dijadikan tong sampah,” pesan bapak tiga anak itu.

Disinggung terakait sidementasi alias endapan lumpur dan sampah upaya yang akan dilakukan pemkot untuk mengatasi masalah tersebut, Ridho mangakui kondisi sungai kelekar sekarang telah terjadi peninggian tanah di dinding talud sungai, dan endapan sampah yang dibuang oleh masyarakat, dan akan segera dinormalisasi,
“Itulah yang kita sampaikan masalah peninggian tanah ada pembelokan aliran sungai, ditambah lagi sampah dari masyarakat, insyaallah dinormalisasi kita sedang berusaha melalui dana dari BNPB. Mudah-mudahan Mei atau Juni bisa terealisasi,” tambah wako.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Heryanto menambahkan untuk wilayah yang terdampak banjir dengan diberikan bantuan sembako tercatat 6 keluranan dan 4 desa. Terdiri dari Kelurahan Karang Raja, Majasari, Mangga Besar (Mabes), Sukaraja, Prabumulih  serta Kelurahan Majasari. Sedangkan desanya yaitu Desa Karang Bindu, Tanjung Telang, Karangan, dan Desa Jungai. (ADV/Tion)
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)