Pendemo Desak Presiden Copot Kemenag RI

Redaksi BS
By -
0
// Terkait Pernyataan Kemenag Suara Adzan Disamai Gonggongan Anjing

MUBA, BS.ID - Ratusan massa tergabung dalam forum aksi gerakan masyarakat dan mahasiswa LSM ormas lembaga tokoh Masyarakat Musi Banyuasin (Muba), mengadakan aksi di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan, guna meminta Presiden RI mencopot jabatan Menteri Agama RI, Selasa (01/03/2022).

Dimana mendesak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mencopot Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Hal tersebut terkait pernyataan Menteri Agama RI pada sebuah tayangan video yang beredar di eedia sosial (medsos) secara Nasional baru-baru ini, terkait dengan alasan pembatasan volume adzan. Dan terlebih lagi meminta Manteri Agama RI mencabut pernyataannya bahwa suara adzan sama dengan suara anjing.
"Yang kami tuntut adalah kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk memberhentikan Menteri Agama Yaqut Cholil, karena beliau telah berucap sesuatu yang tidak pantas, suara adzan disamakan dengan suara anjing mengonggong," kata salah satu seorang Orator, Ustadz Coy Alamsyah Bajigur
"Dari pada sibuk mengurusi spiker masjid, ada baiknya Yaqut mengurusi hal-hal lain yang lebih bermanfaat, mustinya beliau itu mengajak shalat berjamaah, makmurkan masjid, kalau kita orang Islam, harus cinta sama adzan, banyak orang dapat hidayah karena adzan," ucapnya. 

Sementara itu Arianto salah satu orator juga memaparkan ada beberapa tuntutan yang disampaikan dalam orasi ini.
"Kami minta Menteri Agama RI mencabut pernyataan bahwa suara adzan sama dengan suara anjing, Mentri Agama RI segera menyampaikan permohonan maaf kepada seluru rakyat Indonesia atas pernyataannya, segera mencopot dan menganti Mentri Agama RI saat ini, dan oknum-oknum menteri yang suka bicara ngawur, meminta polri menindaktegas atas dugaan penistaan agama menteri agama. Hentikan dan hapus larangan yang banyak aturan terhadap ustadz, hentikan larangan para ulama untuk zikir akbar dan kegiatan kegiatan Agama, siapa yang bikin gaduh dan intolerans umat mana dan siapa yg terganggu dengan suara Adzan," Ungkap Arianto.

Tak lupa perwakilan dari Mahasiswa Muba pun mengatakan dalam orasinya. Ia mewakili Mahasiswa Muba menyuarakan suara mahasiswa, sudah zaman Nabi Muhammad SAW bahwa adzan itu harus dengan suara yang keras dan lantang supaya orang orang mendengarnya, tapi kenapa para pihak kementerian agama dengan semena-menanya mengatur suara adzan agar diperkecilkan, pada dasarnya sendiri adzan itu berguna untuk masyarakat Islam mendengarnya bahwa akan memasuki waktu sholat, jika saudara-saudara merasa terganggu oleh suara adzan dapat dipertanyakan kemana imannya dan dimana iman kalian," keluhnya pria tersebut.

Sementara itu dari pihak Kemenag Muba saat menyambut rombongan aksi mengatakan pihaknya akan pelajari dulu karena Kementerian Agama Kantor Kabupaten Musi Banyuasin ini adalah hiratni dari atas ada manteri serta ada panitia. 

Dimana, alangkah tidak sopannya ketika anak buah meminta untuk mengganti pemimpin. Jadi beberapa item ini mungkin tidak bisa ikut serta disitu karena bukan wilayah merekan. Andaikan ini adalah permintaan terkait dengan pergantian pemimpin, mereka ini ASN penyalur penyampaian. Nah, alur penyampaiannya mestinya juga pihak politis DPR. 
"Pihak kami menerima bapak- bapak sekalian sebagai bentuk penghormatan kami bahwa kami juga respek, kami menghargai, tetapi ada wilayah yang kami tidak memiliki prosedur. Akan tetapi untuk surat ini kami terima," tutupnya. (Pijai)
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)