MUBA, BS.ID - Beredarnya pemberitaan yang berjudul Diduga oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 2 Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan yang bernama Abuzar alergi terhadap wartawan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dimana Satoto Waliun Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Merah Putih angkat bicara, Kamis (22/9/2022).
Satoto Waliun selaku Ketua Ormas Laskar Merah Putih dan juga sebagai penggiat media sangat menyayangkan atas sikap oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Lawang Wetan tersebut.
Saat dibincangi awak media ini di depan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan pada Kamis (22/9/2022), Satoto Waliun mengatakan, ia sempat baca dibeberapa media berita online yang beredar di Kabupaten Musi Banyuasin tepatnya Rabu 21 September kemarin bahwasanya dalam pemberitaan itu ada indikasi Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Lawang wWtan itu alergi terhadap wartawan.
"Nah, terkait hal ini patut kita pertanyakan alerginya itu apa, sebagai kepala sekolah dia (kepsek, red) harus memberikan pembelajaran yang terbaik bukan hanya kepada masyarakat, murid termasuk kepada seluruh elemen yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin ini," ucapnya.
Ia menambahkan, selaku Ketua Ormas Laskar Merah Putih dan juga sebagai pemilik salah satu media terus terang dengan adanya pemberitaan seperti itu harus ditelusuri dan pihak diknas panggil kepala sekolah tersebut. Bila perlu dijelaskan kenapa kepsek itu seolah-olah alergi dengan wartawan.
"Jadi tolong kepada Diknas Kabupaten Musi Banyuasin bila perlu kepada PJ sekda tolong dipanggil kepala sekolah tersebut dipertemukan kepada seluruh instansi l-instansi dan wartawan kita patut bertanya apa yang menjadikan dia (kepsek, red) alergi. Kenapa dia alergi kalau semua wartawan dan LSM dibuatnya alergi kita patut bertanya siapa yang alergi ini kita atau dianya. Nah ini berarti ada sesuatu, pasti ada sesuatu ini harus kita buka harus transparan biar tidak ada kejadian ini terulang lagi, pendidikan itu harus memberikan pembelajaran yang terbaik," keluhnya.
Kalau memang takut, ragu dengan wartawan tidak usah jadi kepala sekolah, lanjut dia, sudah berhenti saja mengundurkan diri. Pokoknya begini mengatakan seseorang menjadi pejabat kepala sekolah itu ada kriteria tertentu dan ada persyaratan-persyaratan ini juga harus dipertanyakan apakah yang bersangkutan sudah mencukupi persyaratan, kalau sudah memenuhi persyaratan kenapa harus alergikan itu, disamping harus mempertanyakan kenapa alergi dengan wartawan dan LSM.
"Makanya dari itu saya mengajak semua rekan-rekan wartawan tolong desak diknas agar memanggil yang bersangkutan kita adakan rapat dengar pendapat. Biar kita tahu mungkin dia alergi kita menggunakan baju hitam atau baju merah jadi kita jelas tahu jangan alergi-alergi yang tidak tahu sebabnya," tegasnya.
"Kepala sekolah jangan berbicara sembarangan, tidak semua orang bisa lari. Ini menyangkut harga diri kalau saya laskar merah putih di tantang saya tidak akan lari, Saya ketua ormas laskar merah putih saya juga adalah penggiat media. Saya keberatan rekan-rekan wartawan dihina dicaci ataupun profesinya dikangkangi oleh pihak pihak tertentu, termasuk pihak kepala sekolah. Ingat ya kepala sekolah itu adalah pembelajaran, kamu tahu juga nanti pak ya sejauh mana ketribelitas dia untuk menduduki sebagai kepala sekolah dan administrasinya harus kita koreksi," cetus dia. (Pijai)
Posting Komentar
0Komentar