Gas Bocor, Ribuan Pelanggan Pakai Tabung Gas 3 Kg

Redaksi BS
By -
0



MUARA ENIM, BS.ID - Keberadaan pipa gas alam di Jalan Lintas Muara Enim atau tepatnya di Simpang Kompi, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan mengalami kebocoran. 


Dimana akibat kebocoran pipa gas alam tersebut terdapat 2,369 pelanggan yang terkena dampak alias tidak dapat teraliri gas alam sejak Minggu, (09/10/2022), kemarin. 


Sebut saja Nurul salah satu pelanggan pengguna gas alam tersebut mengatakan, bahwa dirinya baru sadar gas alam mati saat senin pagi ini.

"Senin pagi itu ingin memasak ternyata idak hidup, aku pikir cuma rumah ku ternyata tetangga juga mengalami hal yang serupa," aku Nurul (40). 


Dikatakan Nurul, bahwa dirinya baru mengetahui melalui pesan whatsapp (wa) yang memberitahukan bahwa kebocoran pipa distribusi sehingga aliran dihentikan sementara. 

"Kalau sekarang sudah ketergantungan karena terbiasa, jadi untuk sementara balik lagi pakai gas 3 Kg," katanya.


Senada dikatakan Lena (30) yang juga seorang pelanggan gas alam tersebut. Sejak minggu malam saat akan masak sudah mati.

"Jadi tahu matinya mulai minggu malam tadi. Sekarang pakai gas tabung lagi sembari nunggu perbaikan," ungkap Lena yang akrab disapa Nena itu.


Sementara Operation And Maintanance Gas Alam Muara Enim, Revi Aerah mengatakan bahwa total pelanggan aktif gas alam di Kabupaten Muara Enim sebanyak 7,309 sambungan. 

"Yang terkena dampak bocor gas hanya di Kecamatan Muara Enim khususnya kelurahan Pasar I, Kelurahan Pasar II, Kelurahan pasar III dan Kelurahan Air Lintang. Totanya ada 2, 368 pelanggan," ungkapnya. 


Dikatakannya, awal mulanya ditemukan kebocoran pipa gas karena adanya laporan masyarakat yang merasakan bau gas, sehingga petugas melakukan pemeriksaan dan di temukan 

adanya kebocoran. 

"Oleh karena itu, sesuai SOP maka terpaksa jalur ke pelanggan diputus saat petugas melakukan perbaikan, untuk estimasinya pada 9 hingga 11 Oktober 2022 ini," ungkap Revi kepada awak media. 


Namun, lanjut Revi, melihat kondisi di lapangan yakni sempitnya areal galian, dan berada di jalan lintas sehingga penggalian membutuhkan waktu. 

"Selain itu kondisi cuaca, kalau hujan kita pasti berhenti, menunggu reda karena khawatir adanya longsor, dan setelah hujan harus menguras airnya terlebih dahulu. Seperti senin malam tadi hujan, dan sekarang juga sudah mendung," ujarnya. 


Ditambahkan dia, oleh karena kendala tersebut, kemungkinan estimasi waktu pengerjaan bisa lebih lama lagi, apabila itu terjadi maka akan dibuat lagi pemberitahuan kepada pelanggan 

"Ya, pemberitahuan kami berikan kepada pelanggan melalui grup serta perangkat RT yang dialiri gas alam ini. Kita memahami banyak masyarakat yang terganggu karena pemutusan sementara karena perbaikan, namun petugas akan bekerja secepat mungkin," tambah pria tersebut. (Junai)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)