// Besok Bakal Demo Besar-besaran
PRABUMULIH, BS.ID - Puluhan warga Desa Karangan, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (13/1/2023), sekitar Pukul 12.00 WIB, berdemo di simpang masuk akses Jalan Tol Sta 00 Desa Karangan.
Dimana puluhan massa atas nama warga setempat menuntut dan mendesak PT HKI terkait perjanjian realisasi ganti rugi rumah retak akibat dari pengerjaan jalan tol yang saat ini digalakkan pemerintah tersebut.
Koordinator Demo, Zawawi didampingi Wawan mengatakan, kalau beberapa waktu lalu saat dilakukannya musyawarah yang dilaksanakan di Kantor Kepala Desa Karangan, pihak PT HKI berjanji kalau realisasi ganti rugi tersebut akan dilaksanakan pada November 2022 Tahun lalu.
"Nah, inikan sudah Januari 2023 masih belum ada kejelasan terkait kompensasi itu," keluh Zawawi, Jumat (13/1/2023), ketika dibincangi media ini seraya menyebutkan sehingga warga mengambil inisiatif terkait hal ini.
Hal senada diungkapkan Wawan, kalau begini ceritanya PT HKI ini bukan saja warga yang dibohongi, dan bahkan juga sebaliknya sama termasuk Camat atau Kapolsek RKT dan Kepala Desa (Kades) Karangan ikut dibohongi PT HKI.
"Apabila memang tak ada titik temunya pada hari ini. Besok, kami akan melakukan aksi demo lebih besar lagi, dan kami juga sudah sepakat untuk menutup akses jalan masuk pintu tol ini," tambah pria tersebut.
PT HKI diwakili Yusuf menjelaskan kalau semua berkas yang telah diusulkan kepada pimpinan itu baru diterima kemarin, dan berkas itu pun pula sebaliknya juga sudah diserahkan kepada Pemeritah Desa (Pemdes) Karangan.
Kepala Desa (Kades) Karangan Yayan Jurniawan Amd saat dikofirmasi awak media tak menampik apa yang dikatakan perwakilan PT HKI, itu adanya. "Kami dari Pemerintah Desa Karangan juga sedang mempelajarinya menyangkut persoalan ini sesuai dengan petunjuk yang ada," beber kades terpilih tersebut terkait hal ini pada saat realisasi penyerahan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak pihaknya juga meminta pendampingan dari pihak PT HKI untuk memberikan penyampaian kepada masyarakat.
"Jika kami tidak didampingi, takutnya nanti masyarakat tidak percaya apa yang kami sampaikan kepada mereka (PT HKI, red). Karena secara deteal tercatat 50 rumah warga yang terkena dampak dari pembangunan jalan tol tersebut," tutup lelaki itu. (BN)
Posting Komentar
0Komentar