Sosok Deny Eka Saputra SP Pimpin Kelurahan Patih Galung

Redaksi BS
By -
0



// Lepas Jabatan Lurah, Ajak Warga Membangun Patih Galung


* Oleh : Bakron BS.ID


- Pagi tadi tepat Pukul 10.00 WIB, portal Media Online Berantas Sumsel (BS.ID) mendatangi Kantor Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan. Dimana, kedatangan seorang kuli tinta tersebut tak lain adalah guna menggali informasi terkait seputaran Lurah Patih Galung, yang dikenal ramah dan akrab dengan masyarakat.


Namun, kedatangan media ini sebelumnya tak ada konfirmasi alias dadakan untuk bertemu dengan orang nomor satu di Kelurahan Patih Galung tersebut.


Setelah sampai di kantor kelurahan itu. Media ini langsung meminta izin dengan pegawai bagian pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) Kelurahan Patih Galung untuk bertemu Lurah Patih Galung, yakni Deny Eka Saputra SP yang dimaksud. Menariknya,  baru setengah jalan masuk ke dalam kantor kelurahan. Media ini langsung disambut hangat dan penuh keakraban sosok seorang Deni Eka Saputra.


Sampai di ruangan kerjanya dengan ukuran sekitar panjang 3 meter dan lebar 2,5 meter. Tampak sebuah kursi bersama meja kerja dan berapa kursi tamu tersusun rapi. Dan, sementara di belakang meja kerja diatas dinding terpajang photo sumrigah Walikota (Wako) Prabumulih H, Ir, Ridho Yahya MM dan Wakil Walikota (Wawako) H Andriansyah Fikri SH serta Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo.


Setelah dipersilakan duduk. Deni, begitu sapaan akrabnya. Mulai mencerita hingga ia menjadi menjadi lurah di kelurahan berada di bawah naungannya. Ia menjadi Lurah Patih Galung sesuai dengan amanah dan kepercayaan yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih, dalam hal ini Walikota Prabumulih H, Ir Ridho Yahya MM.


Dimana tugas dan tanggung jawab yang diembannya guna membantu pemerintah terkhusus bagi warga Patih Galung. Haruslah dilaksanakan dengan sebaik mungkin, demi semata-mata membangun kemajuan wilayah naungannya dalam berbagai lini.


Deni mengatakan, setiap orang bisa menjadi pemimpin. Tujuannya sama, adalah memberi pelayanan yang baik seperti di kelurahan ini. Tentunya, hal ini tidak bertolak-belakang dengan aturan kerja ditetapkan pemerintah.


Terlebih lagi di kelurahan yang dipimpinannya belum seumur jagung ini. Banyak pekerjaan rumah (PR) harus diselesaikan bersama. Itu hal tentunya tak terlepas kerjasama dengan berbagai pihak. Seperti warga, tokoh masyarakat (tomas), tokoh adat (toga), RT/RW, bhabinkamtibmas dan bhabinsa serta lain sebagainya.


Oleh karena itulah, sebut pria mantan Kepala Seksi (Kasi) Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat, mengajak agar semua masyarakat bahu-membahu guna membangun kelurahan tercinta ini.


Memang sebelumnya, diakui Deni, sedikit paham dengan watak warga asal 28 Rukun Tetangga (RT) dengan 5 Rukun Warga (RW) tersebut, yang saat ini sudah dimekari pemerintah. Dimana 2018 lalu, ia pernah juga menjabat sebagai lurah di kelurahan ini.


Tetapi sekarang ini, lanjut dia, sama seperti sebelumnya lebih fokus lagi turut membantu program pemerintah. Selain itu juga, berbagai kegiatan sosial berpihak kepada masyarakat terus dibumingkan.


Guna mengatasi berbagai permasalahan jikalau ditemukan di lingkungan masyarakat. Tentunya, semua permasalahan itu, tutur lelaki bertubuh gempal dan berkulit kuning langsat tersebut, dapat diselesaikan secara musyawarah. Baik lewat pihak kelurahan dengan diperbantu bhabikamtibmas/bhabinsa kelurahannya.


Mengingat, menyelesaikan suatu permasalahan di tengah masyarakat tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Haruslah terlebih dahulu mengetahui situasi dan kondisi (sikon) wilayah tersebut. Terlebih lagi, sebagai pemerintah tidak bisa semau-maunya berbuat kepada masyarakat. Terkadang sebagai seorang pemimpin ada kalanya keras dan juga ada kala sebaliknya lembut dalam menghadapi masyarakat.


Nah, ilmu pengetahuan membaca karakter setidaknya haruslah dikuasai. Tujuannya, agar suatu permasalahan dapat dituntaskan dengan baik, sesuai harapan bersama.


Demi terwujud terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta kemajuan bersama tersebut. Siap tidak siap, haruslah turun ke lapangan, tanpa harus membawa jabatan yang ada. Sehingga, dengan adanya hal semacam ini, imbuh anak almarhum (Alm) Mat Tajuddin tersebut. Ia dapat leluasa menyelesaikan suatu masalah bersama kelurahan. Selain itu, masyarakat merasa senang dengan dihargainya.

"Dengan demikian, permasalahan yang ada terselesaikan dengan baik," aku pria mantan pegawai Kantor Kecamatan Prabumulih Timur, ketika dibincangi media ini, Rabu (16/5/2023), di ruangan kerja.


Ia melanjutkan, ketika berkumpul dengan masyarakat yang sifatnya bukan formal. Suka tidak suka, haruslah suatu jabatan harus ditinggalkan. Agar masyarakat merasa nyaman pada saat berkumpul bersamanya. Apalagi, nanti ia bersama bawahannya akan door to dor atau menyambangi warga buat menyerap aspirasi mereka.

"Sehingga mereka (warga, red) kita diharapkan lebih dekat dengan kita," tutupnya adik kandung Dodi Tajudin, yang berdomisili di Perumahan Asri 2 Kelurahan Gunung Ibul Barat (GIB) Seinggok Sepemunyian tersebut. (*)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)