PRABUMULIH, BS.COM - Usai memberi materi terkait cara penulisan berita, materi berita dan perusahaan media tetap eksis di masyarakat, Workshop Edukasi Media dengan tema, yakni Membangun Media Berkualitas dan Berkelanjutan, yang mana diselenggarakan Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan, peserta kembali mengikuti materi tahap selanjutnya.
Dimana materi selanjutnya tersebut disampaikan pematari terkait ke-7 pembahasan pembuatan aritkel atau berita feature. Pembuatan feature tentunya dengan tulisan banyak alias sekitar 700 suku kata, dan dengan didukung banyak data. Karena tujuan dari berita feature harus menyentuh dan mengajak atau mempengaruhi pembaca.
Terlebih pembuatan feature haruslah didasari terlebih dahulu membuat tema, tofik menarik, isi, sudut padang, dan dari berita feature tersebut. Mengingatkan dengan kemajuan zaman digital dan media sekitar 300-an media di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Haruslah mencari eagle menarik dibandingi media lainnya.
"Pintar-pintarlah mencari eagle agar tulisan kita dibaca orang ketimbang media lain sebagainya," aku Titik, Pemateri Feature dihadapan 135 peserta Workshop Edukasi Media, Rabu (28/2/2024), berpusat di Gedung Patra Ria, Komplek Perkantoran Pertamina Hulu Rokan Zona 4.
Apalagi sebutnya wanita berkacamata tersebut seperti media lokal juga cukup berpranan penting untuk suatu informasi daerah, UMKM, misalnya.
Selain itu, data yang relavan hasil investasi di lapangan dengan waktu cukup panjang serta diperlukan financial cukup melengkapi data tersebut. Juga diperlukan wawancara dengan narasumber berkompoten atau pihak terkait lainnya. Photo, video maupun rekaman. Itu bertujuan supaya pembuatan berita tiada jauh dari tema dan eagle berita nanti.
Bukan cuma soal pembuatan berita feature saja dihabas wanita berambut hitam sebahu tersebut. Menyangkut trik pengambilan photo menarik dan tidaknya. Ada photo direncana dan ada juga photo tiada direncanakan. Dimana photo tidak direncanakan bisa diambil dari atas, agar hasilnya lebih menarik.
"Terutama liputan di tempat-tempat dianggap angker atau mistis. Jurnalis haruslah beretika serta menghormati tempat liputan tersebut. Sehingga, tidak terjadi sesuatu pada diri kita," tambah Titik wanita berbaju kemeja putih panjang dan berandrok pendek tersebut. (BN)
Posting Komentar
0Komentar