// PJ Wako Prabumulih Akui Angka Kemiskinan Turun, Berikan Bantuan dan Pelayanan Masyarakat
- Guna mengentas kemiskinan dan pengangguran di Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan, bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih semata. Itu hal, tentu tak terlepas dengan berkolaborasi stakeholder yang ada.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker Trans), H Sanjay Yunus SH, MH. Diakuinya, kalau dari Disnaker Trans Prabumulih turut membantu Pemerintah Kota Prabumulih untuk mengentas kemiskinan ataupun mengurangi penganguran warga di kota ini. Sesuai dengan implementasi Intruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2024 tentang Penurunan Angka Stunting dan Angka Kemiskinan Ekstrim. Dimana Disnaker Trans Kota Prabumulih menciptakan tenaga kerja. Artinya, peserta atau tenaga kerja memang bekerja di perusahaan/dunia usaha atau industri.
Selain itu, juga Disnaker Trans Prabumulih sudah mencipatakan 9 tenaga kerja mandiri kejuruan Tahun 2024 ini. Terdiri dari Pelatihan Ngelas Pagar/Trali, Bengkel Motor Konfensional, Mobil Konfensional, Manufaktur, Komputer Asisten, Menjahit Mesin, Komputer Administrasi Perkantoran, Salon Kecantikan serta Pelatihan Roti/Kue.
Dimana kedua out put yang diterima pihaknya maupun dari peserta itu sendiri usai mengikuti pelatihan tersebut. Ialah mereka bisa bekerja di dunia usaha atau industri. Dan, sebaliknya paling disenangi pihaknya adalah mereka yang memiliki jiwa enterpriner. Selesai pelatihan sekitar sebulan setengah. Nah, seperti mereka keahlian di bidang ngelas trali/pagar dibantukan alat. Terlebih pada saat orderan seorang tersebut banyak. Sudah jelas orang tersebut mengajak bekerja tetangga kiri dan kanan. Dengan demikian, terciptalah tenaga kerja baru di masyarakat itu.
Kemudian, untuk mengurangi pengangguran tersebut. Disnaker Trans Kota Prabumulih sebaliknya pun pula sudah mengirimi sekitar 100 tenaga kerja ke PT San-san Sritex, dan 50 orang tenaga kerja ke PT Darling Prisidence Makmur di bidang perkebunan modern. Sementara itu, untuk di Prabumulih merekrumen kerjasama perusahaan seperti di PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4, di bidang pengeboran an skill maupun skill. Khusus an skill diwajibkan buat warga kota ini. Sedangkan di bidang skil biasanya deskrinatif, yang owner meminta sertifikat dan persyaratan lain sebagainya. Apalagi tenaga kerja skill tersebut batas usia minimal 50 tahun dan maksimal 56 tahun. Mengingat sertikat tenaga kerja skil berasal dari PT SDM Minyak dan Gas (Migas), Cepu.
Bukan cuma itu, disisi lain Disnaker Trans Kota Prabumulih sama halnya banyak mengeluari rekomendasi paspor pekerja melalui mandiri atau non formal ke luar negeri. Tentu hal tersebut terdeteksi warga tercinta di kota nanas ini. Terlebih lagi, pihak migrasi meminta surat rekomendasi dengan pihaknya. Dengan tujuan tak lain adalah guna menghindari hal-hal tidak diinginkan oleh oknum perusahaan tersebut. Tindak pidana perdagangan orang (TPDO), misalnya. Ditambahkan lagi juga kerjasama dengan pihak kepolisian serta pihak imigrasi itu sendiri.
Adapun keinginan dari pihaknya sedang dijajaki turut membantu program pemerintah mengurangi angka kemiskinan serta pengangguran diharapkan semua pihaknya. Akan mengirimi tenaga kerja ke Negara Taiwan, dengan bekerja di bidang perkebunan. Apalagi ngaji cukup menggiurkan. Kalau dilihat salari ke rupian tek-OP hingga mencapai Rp 15 juta perbulan. Andai kata kontraknya tiga tahun serta ditambahi pesangonnya. Bisa membawa uang ratusan juta saat pulang ke Indonesia. Artinya, lanjut Sanjay sapaan akrabnya, uang tersebut bisa digunakan membuka usaha maupun bisnis nantinya.
"Makanya, kita mengharapkan agar mereka (anak-anak, red) Prabumulih khusus baru tamat SMA/SMK manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin," ajak pria tersebut, ketika dibincangi media ini, di ruangan kerjanya belum lama ini.
Terkait inflementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4, Tahun 2022, pihakya usai menyelenggara pelatihan pembuatan kue dan roti keluarga stunting. Alasan anak keluarga tersebut mengalami penyakit stunting. Yaitu orang tuanya tidak punya daya beli akibat tidak bekerja. Oleh karena itulah, keluarga stunting dilatih pihaknya dengan memberikan uang transport 50 perhari selama pelatihan itu. Tentunya, mengajari pembuatan roti dan kue yang mudah semacam dijual dipasaran. Dan, diakhir tahun ini pihaknya akan memberi bantuan peralatan pembuat kue diperuntukkan keluarga stunting tersebut.
"Juga nanti kita memberikan pelatihan menjahit mesin khusus buat disabilitas. Karena, memperkerja disabilitas/karyawan wajib satu persen dalam perusahaan merupakan perintah undang-undang (UU) kita," ungkpanya seraya menyebutkan selesai pelatihan peserta yang mumpuni menerima sertifikat, yang sekaligus dibantu peralatan agar dapat bersaing dengan pedagang lainnya.
Ia menambahkan, Disnaker Trans Prabumulih mengharapkan seyognya anak-anak di Bumi Seinggok Sepemunyian tidak berkeinginan serta-merta bekerja di perusahaan saja. Justru sebaliknya, mereka harus punya jiwa enterprainer. Yang mana mereka dapat menciptakan usaha mandiri. Jika punya usaha sendiri, sudah jelas tinggal mengatur manajerial saja. Dan sementara itu, bekerja di perusahaan memiliki pimpinan dan hidupnya diatur.
Dengan mereka mempunyai jiwa bisnis ataupun usaha tersebut. Semacam usaha bengkel mobil, motor, bengkel las, salon kecantikan, menjahit dan banyak lagi lainnya. Tempat usaha tersebut dapat merekrutkan tetangga mereka sekitar, yang muaranya tercipta lapangan pekerjaan baru.
Ketika disinggung Kota Prabumulih termasuk diangka berapa daerah/kota kategori pengangguran di Provinsi Sumatera Selatan. Diakuinya, Prabumulih saat ini paling rendah tingkat penganggurannya. Itu hal berdasarkan dari data 2000 jiwa yang ada. Menurutnya, Disnaker Trans Prabumulih terus berkolaborasi dengan berbagai perusahaan yang ada di sekitarnya. Seperti kemarin, setiap rabu, pihaknya berkoordinasi dengan suatu perusahaan guna mengurangi pengangguran warga tersebut. Dengan cara, masing-masing perusahaan mengadakan onjok training (OTP) tiga bulan, untuk melihat skill layak dan tidak layaknya karyawan tersebut bekerja di perusahaannya. Pihaknya cukup senang kalau perusahaan mengadakan OTP itu.
"Terima kasih atas kepedulian suatu perusahaan terkait bantuan corporate social responsibility (CSR) berupa sembilan bahan pokok (sembako) buat warga sekitar perusahaan selama ini. Namun, yang lebih diharapkan dari CSR sembako itu. Alangkah baiknya mereka (warga, red) sekitar diberikan bantuan pelatihan berupa pancing, jangan ikan. Dengan demikian, mereka memiliki ilmu, dapat bekerja di tempat lain, maupun membuka usaha sendiri," pesan orang nomor satu di Kantor Disnaker Transmigrasi Prabumulih tersebut.
Tidak jauh berbeda diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan (Disprendag) Prabumulih, yakni Muchtar Edi S, Sos, MSi ketika ditanyai terkait Disprendag Kota Prabumulih dalam hal mengentas kemiskinan dan pengangguran bagi warga di kota ini?. Menurutnya, tidak ada hal spesial dalam mengentas kemiskinan dan pengangguran itu. Hanya saja, diakuinya, guna mengurangi angka kemiskinan tersebut pemerintah kota melalui pihaknya memberikan bantuan operasional sarana dan prasana alat dagangan kepada warga miskin membutuhkan tersebut. Seperti gerobak etalase, alat-alat dagang gorengan serta alat dagangan lainnya.
Sementara disisi lain, Disprendag Prabumulih masuk ke dalam anggota Tim Iplasi Pemerintah Daerah (TIPD) Prabumulih bersama anggota lain sebagainya turut membantu menekan inflasi daerah akibat lonjakan melambung tinggi harga sembilan bahan pokok (sembako) dipasaran. Dimana kegiatan operasi pasar murah (OPM) sembako harga subsidi pemerintah tersebut rutin dilaksanakan seminggu sekali.
"Tidak ada yang khusus. Kita disprendaf cuma sebatas mendampingi saja dalam hal memberi bantuan," terang mantan Cambai Prabumulih itu.
"Nah, soal anggaran bantuan UMKM selama ini memang ada juklat/juknisnya. Kan, Pemerintah Kota Prabumulih bermitra dengan DPRD Prabumulih menyangkut hal ini. Mudah-mudahan saja anggaran tersebut tidak dicoretkan," harap pria mantan Camat Prabumulih Selatan ini.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Prabumulih, Junaidah SE, MSi menambahkan, dari sebelumnya 13 ribuan UMKM dan setelah didata, sejauh ini sebanyak 6,120 UMKM data masyarakat aktif 9masuk ke pihaknya. Itu hal tentu berdasarkan by name, by adress.
Ia menceritakan, tidak diharuskan warga kurang mampu saja mengajukan UMKM ke pihaknya tersebut. Artinya, semua kalangan masyarakat bisa membuka/mencipatkan usaha mandiri. Setelah mereka mengajukan, dikroscek UMKM atau bisnis itu. Kemudian, dilatih sampai bisa kalau diminta mereka dengan senang hati diterima pihaknya. Bisnis sablon, tas, sepatu, misalnya. Nah, seluruh usaha dibutuhkan warga tersebut tinggal lagi diajukan programnya ke DPRD Prabumulih, diterima maupun sebaliknya tidak.
Awal-awalnya, ungkap wanita berhijab tersebut, melatih usaha di bidang makanan dan minuman terbuat dari bahan nanas. Tetapi, seiring berjalan waktu usaha binaannya tersebut, dijelaskan Junaidah, sebagian mereka sudah berkembang, maju dan mapan. Dan, bahkan makan dan minuman mereka dibuat sendiri dari bahan dasar nanas sudah berinovasi. Bolu, Kue Ibu Ros dan Darel, Giatapunya, Nova sudah mulai pemasarannya hingga ke Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Dimana terkait sistem pemasaran UMKM binaannya tersebut. Adalah melalui outlet-otlet, hypresh, indomart, dan alfamart yang ada. Menyangkut hal tersebut diajari pihaknya mulai cara masuk pemasaran, cara mengambil uang, serta hingga cara membuat fakfur bisnis mereka sendiri.
"Apalagi di hypresh, kita sudah sekitar 3,5 tahun kerjasama terkait pemasaran UMKM ini," imbuhnya.
"Selain industri usaha binaannya kami sudah disahkan badan pengawas, obatan dan makanan (BPOM) hingga masuk ke dalam standar nasional Indonesia (SNI) kita," cetusnya seraya menyebutkan bagi masyarakat berkeinginan membukan usaha sendiri, terlebih dahulu wajib memiliki Izin Produksi Rumah Tangga (IPRT) asal Dinas Koperasi dan UMKM Kota Prabhmulih.
Adapun Upaya Pemerintah Kota Prabumulih dalam mengentaskan kemiskinan menunjukan hasil positif. Menurut data terbaru dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Prabumulih, presentase kemiskinan di Kota Prabumulih mengalami penurunan angka semula 11,23 persen Tahun 2023 menjadi 10,13 persen pada Tahun 2024.
Penurunan angka tersebut menjadi bukti nyata upaya serius Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari berbagai program dan kebijakan diimplementasikan
Pemerintah Kota Prabumulih selama ini.
Ketua BPS Kota Prabumulih, Ir Reflin Arda MSi mengatakan, penurunan angka kemiskinan ini atas keberhasilan kinerja pemerintah kota prabumulih dan jajarannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
“Kita berharap angka kemiskinan ini semakin menurun minimal satu digit di tahun-tahun akan datang. Saat ini garis kemiskinan di Kota Prabumulih menurun bahkan di bawah Kota Palembang,” ujarnya.
Terpisah, Penjabat (PJ) Walikota Prabumulih H Elman, ST, MM dibincangi awak media, Rabu, (17/7/2024) mengungkapkan, penurunan angka kemiskinan di Kota Prabumulih tak lepas dari upaya pemerintah dalam memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarkat.
“Pemerintah Kota Prabumulih memiliki data by name by adress dimana data tersebut yang menjadi kunci untuk melihat tindaklanjut apa diperlukan pemerintah untuk mengeluarkan keluarga-keluarga masih berada digaris kemiskinan. Beberapa bulan terakhir, Pemkot Prabumulih telah mengunjungi rumah-rumah memerlukan bantuan dengan menggerakkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sehingga angka kemiskinan terus terpantau oleh pemerintah kota kita," tutup orang nomor satu di Bumi Seinggok Sepemunyian tersebut. (Adv/BN)
Posting Komentar
0Komentar