- Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan meraih sebuah penghargaan dari pemerintah pusat. Dimana, penghargaan tersebut diberikan Kementrian Kesehatan RI, yakni Fiskal Kategori Penurunan Stunting Tahun 2024 di Kota Prabumulih.
Terlebih lagi, insentif itu sendiri merupakan penghargaan atas kinerja Pemerintah Kota Prabumulih melalui skema pengalokasian insentif. Penilaian tersebut dilakukan pemerintah pusat dalam hal ini, yaitu Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui berbagai indikator. Seperti Upaya Pengendalian Inflasi Pangan, Kepatuhan Penyampaian Laporan Kepada Instansi Terkait, Peringkat Inflasi Sebagai Capaian, dan Rasio Terealiasi Alokasi Belanja.
Adapun insenitif alokasi dana fiskal tersebut merupakan hasil komitmen Pemerintah Kota Prabumulih, dalam hal ini Penjabat (PJ) Walikota (Wako) Prabumulih, H Elman ST, MM terkait menjalankan kebijakan yang berhasil menekan penurunan angka stunting di kota dicintai bersama ini.
Pemerintah Kota Prabumulih dalam penilaian tersebut berhasil meraih urutan ke-78 dari 322 daerah se-Indonesia, dalam hal keberhasilannya menangani stunting. Sehingga, Pemerintah Kota Prabumulih mendapatkan insentif senilai Rp 5,7 miliar dari Kemenkes RI.
Tahun 2023, ada 79 kasus stunting di kota ini. Lalu, di Maret 2024 diturunkan menjadi 61 kasus stunting. Turun lagi, di Juni 2024 menjadi 57 kasus stunting. Dan, terakhir September 2024 tinggal tersisa lagi menjadi 54 kasus stunting.
Penjabat Wako Prabumulih, H Elman ST, MM mengungkapkan, penurunan angka stunting ini bentuk komitmen Pemkot Prabumulih dalam rangka kepedulian dan pelayanan kepada masyarakat, khususnya masyarakat miskin.
“Patut kita syukuri atas pengharaan yang kita terima. Ini adalah kerja sama kita semua organisai perangkat daerah (OPD) dan pihak terkait lain dalam rangka mengayomi masyarakat. Khususnya masalah stunting,” aku Elman, sapaan akrabnya, Senin (2/9/2024), ketika dibincangi media ini.
Hal ini bentuk kepedulian Pemkot Prabumulih, lanjut orang nomor satu di Bumi Seinggok Sepemunyian, kepada keluarga penderita balita stunting. Tidak hanya soal gizi saja, ekonomi, rumah, lingkungan tempat tinggal, dan lainnya menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kota Prabumulih.
“Justru pola ini terus kita pertahankan dalam rangka menekan angka stunting di Prabumulih hingga pada akhirnya kasus menjadi nol atau zero nantinya,” aku suami Hj Windriana tersebut.
Elman menyebutkan, semuanya berkomitmen bergerak dan serius dalam menangani kasus stunting ini. Mulai dari dinkes, kades, posyandu, disdukcapil, camat, serta lainnya.
“Semuanya kita harus memantau stunting di lingkungan, dan memperhatikan. Apalagi, minggu perminggu, kita bangun pola dan sistem. Nah, kita yakin stunting lambat laun akan terus turun signifikan di Prabumulih. Itu hal, seperti yang sudah kita lakukan selama ini dan terbukti hasilnya,” tutup pria tiga anak itu. (BN/Adv)
Posting Komentar
0Komentar