PRABUMULIH, BS.COM - Sungguh malang nasib puluhan warga atau jamaah umroh hendak berangkat umroh ke Tanah Suci Makkah, Arab Saudi, mengguna jasa Travel Umroh Bin Bilal, PT Bin Bilal Indonesia, beralamat di Jalan Padat Karya, Kelurahan Gunung Ibul (GI), Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Kenapa tidak?. Hal itu dinilai calon jamaah umroh cukup beralasan. Hingga sejauh ini puluhan jamaah tersebut tiada kunjung tiba diberangkatkan umroh, seperti dijanjikan pihak jasa Travel Umroh Bin Bilal itu. Dimana, sesuai informasi jadwal keberangkan para jamaah umroh tersebut pada November 2024, lalu.
Tetapi sangat disayangkan. Janji tersebut, hanyalah isapan jempol belaka. Tentu, akibat tidak kejelasan pihak travel terkait kapan keberangkatan para jamaah umroh tersebut. Sehingga, hal tersebut jelas merugikan jamaah itu secara materi. Pasalnya, uang dikeluarkan untuk biaya umroh tersebut tidaklah sedikit. Jamaah haruslah mengerogoti kantong sekitar Rp 30 juta perjamaah.
Dimana merasa tidak ada kejelasan dan dirugikan. Akhirnya, berapa jamaah jauh hari sebelumnya sudah membuat laporan kepolisian ke Polres Prabumulih terkait dugaan penipuan dilakukan pihak Travel Umroh Bin Bilal dengan Terlapor Bilal Tribudi Owner perusahaan tersebut, pada 9 September 2024.
Terlepas dari semua itu, beberapa jamaah secara pribadi hingga kini terus mencari jalan keluar agar uang mereka Rp 30 juta perjamaah tersebut dengan harapan dapat dikembalikan pihak travel yang dimaksud.
Seperti Kamis, (5/12/2024), tadi pagi, sekelompok jamaah ditipui tersebut mendatangi Kantor Travel Umroh dan Haji Bin Bilal Prabumulih bersebelahan dengan Alfamart Padat Karya. Tapi, cukup disesalkan setiba di lokasi mereka rombongan sangat terkejut pintu kantor dimaksud tertutup rapat alias tak ada aktivitas seperti sediakalah.
Pantauan media ini di lapangan, tampak rombongan calon jamaah umroh tersebut mengetuk pintu sambil memanggil jikalau ada orang di dalam kantor tersebut. Alhasilnya tidak ada sautan sama sekali dari dalam kantor berpintu roling door tersebut.
Menariknya lagi, justru tertipu oleh travel itu bermodus jasa umroh dan haji bukan hanya dari kalangan biasa saja. Ada juga pegawai sekolah, seorang mualaf dan lain sebagainya. Mengingat, sekitar setengah jam tidak ada tanda-tanda aktivifitas keluar-masuk orang ke Kantor Travel Umroh dan Haji Bin Bilal tersebut, mereka terpaksa membubarkan diri.
Marisa (39), mengakui yang hendak berangkat umroh melalui jasa Travel Umroh Bin Bilal Prabumulih bukan dirinya. Namun, sebaliknya disini ia hanya sebagai perwakilan dari ibu dan bibi seorang janda guna mempertanya atau pengembalian uang 60 juta kedua keluarganya hendak berangkat umroh kepada pihak jasa travel ini.
"Ibu samo wak aku daftar 29 oktober. Dijanjikan mereka (pihak travel, red) ini diberangkatkan 27 november tadi. Tapi, sampe sekarang dak berangkat-berangkat. Karno dak puas, makonyo aku samo kawan-kawan dirugike datang ke kantor ini. Nah, pas kami dateng kesini, kato tukang parkir la seminggu ini travel umroh idak buka-buka," keluh wanita tersebut dengan rawut muka cemberut berdomisili di Kelurahan Karang Raja itu.
"Jadi cak mano naseb kami pak. Itu duet saket nian mencarinyo. Kami berharap supayo pihak kepolisian memanggil owner bin bilal itu, biar duet kami dibalike," imbuhnya.
Hal serupa diungkapkan Umi, karena merasa ditipu serta dirugikan pihak Travel Umroh dan Haji PT Bin Bilal Indonesia ia bersama rekan-rekan mengalami nasib sama menuntut keras uang kami Rp 30 perorang tersebut dapat dikembalikan.
"Sesuai pendataan, yang berangkat tahun ini sebanyak 80 orang. Kami tidak tahu, apakah total keselurahannya jadi atau tidak berangkat sejak munculnya kasus ini ke permukaan. Yang jelas, kami rombongan datang ke kantor bilal hari ini, menuntut agar uang kami dapat dikembali dan keberangkatan kami dibatalkan" aku wanita berjilbab tersebut memakai baju pegawai batik nanas seraya menyebutkan informasi sebanyak 80 jamaan tersebut dengan waktu dan jadwal keberangkatan berbeda-beda dari pihak travel.
Perempuan berkulit kuning langsat tersebut pun mengharapkan agar pihak kepolisian cepat mengungkap kasus ini. Selain itu, secara pribadi ia bersama rekan-rekan yang ditipukan terus mencari informasi terkait keberadaan terlapor ini.
"Jangan sampai pelaku terus berkeliaran kemana-mana. Dan, sementara uang kami hilang begitu saja. Tangkap saja pak polisi, biarlah pelaku masuk penjara. Usut dan tuntaskan kasus penipuan ini pak polisi," pintahnya dengan didampingi Sawaludin bersama sejumlah calon jamaah umroh lainnya.
Lanjutnya, warga asal Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih ini menyebutkan, kalau seandainya kasus penipuan ini hingga tidak terungkap. Alangkah malang nasib mereka, yang pada akhirnya harus kemana lagi tempat mengadu kalau bukan kepada pihak berwajib tersebut menyangkut atas permasalahan dialami mereka.
Sementara, baik pegawai maupun pemilik Travel Umroh dan Haji Bin Bilal, yakni Bilal Tribudi sejauh ini tidak dapat dihubungi.
"Whatsapp (Wa)- pribadi pimpinan travel itu dak aktif lagi. Jadi kami harus bagaimana lagi. Nah, termasuk juga pindah ini pun tiada memberi informasi kepada kami semuanya," ungkap dia dalam waktu dekat ini ia bersama kawan-kawan akan mendatangi Kantor Polres Prabumulih terhormat demi menanyakan soal sudah sejauh mana perkembangan kasus yang sudah merugikan mereka.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban dari pihak Travel Umroh dan Haji Bin Bilal Prabumulih terkait klarifikasi permasalahan ini. Dan, sementara Tribudi Bilal Owner Travel Umroh dan Haji Bin Bilal dengan Hand Phone (HP) 08137395XXX sedang dalam keadaan tidak aktif. (BN)
Posting Komentar
0Komentar