MUARA ENIM, BS.COM - Dimana bertempat di Aula Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim H Wahyu Sanjaya SE, MM anggota DPR-RI Komisi XI kunjungan kerja (kunker) dan sekaligus silahturahmi di Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim pada Kamis, (19/12/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya Anggota DPD RI Hj Evi Susanti SE, MN, Wabup Muara Enim terpilih Periode 2024-2029, Hj Sumarni SE, MSi, Camat Gelumbang Harry Mulyawan SP, MSi, perwakilan Danramil Gelumbang, perwakilan Kapolsek Gelumbang, Kepala Desa se-Kecamatan Gelumbang beserta anggota BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh adat.
Camat Gelumbang menyampaikan selayang pandang Kecamatan Gelumbang terdiri dari 22 desa dan 1 kelurahan dengan luas wilayah 70 ribu hektare (Ha). Kecamatan Gelumbang merupakan pintu gerbang Kabupaten Muara Enim yang melewati Kabupaten tetangga, yaitu Ogan Ilir.
Harry juga mengatakan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di Kecamatan Gelumbang adalah bidang pertanian, dan bidang hortikultura sayuran-sayuran.
"Kami berharap adanya jalan lingkar dari desa Suka Menang sampai ke Desa Sigam," akunya.
Usulan untuk pemekaran Kelurahan Gelumbang serta pemekaran desa, yaitu desa Segayam. Masalah di bidang pendidikan yaitu sebagaimana di ketahui di Kecamatan Gelumbang saat ini hanya ada satu sekolah SMA Negeri Gelumbang.
"Kedepan agar bisa dibangun lagi SMA Negeri di wilayah Kecamatan Gelumbang," harapnya.
Dikesempatan sama H Wahyu Sanjaya SE, MM menyampaikan untuk pemekaran desa apabila telah mendapatkan nomor registrasi maka proses pemekaran tersebut akan lebih gampang.
Dalam reses tersebut diadakan sesi diskusi yang diawali dari Desa Sukamenang.
Ahmad Redi SPd Kepala Desa Suka Menang menyampaikan masalah wacana pemerintah untuk menghapuskan pinjaman UMKM di perbankan, dimana program tersebut sangat membantu masyarakatnya untuk mengembangkan usaha UMKMnya.
"Maka dari itu kami harap program tersebut agar bisa tetap berlanjut,"ungkap Redi.
Dilanjutkan Kepala Desa Teluk Limau yang menanyakan masalah lahan yang ada antara Desa Teluk Limau dan Gumay seluas 5,800 Ha. Dimana sekitar 2 ribu Ha lahan tersebut telah digarap sebagai lahan karet dan sisanya masih kosong.
"Kami berharap agar kiranya lahan tersebut agar bisa menjadi perkebunan rakyat," tambahnya. (Herman)
Posting Komentar
0Komentar