// Biaya Pembangunan dari Swadaya Warga
"Mengingat jalan lintas antar Desa Alai ini sudah lama dibuka, dan tiada kunjung tiba dibangun pertamina. Akhirnya, warga Desa Alai dan Alai Selatan, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim terpaksa membangunkan sendiri jalan kita ini," ujar Koordinator Pelaksana, Dadang Hartono SH, ketika dibincangi media ini, Sabtu (19/4/2025), disela-sela kegiatan tersebut.
Adapun biaya pembangunan jalan lintas utama antar desa tersebut, lanjut Dadang Hartono, dengan panjang belasan meter, yakni berasal sumbangan sukarela warga serta sekaligus dibangunkan swadaya masyarakat itu sendiri.
"Alhamdulillah, dana sumbangan pembangunan murni terkumpul dari warga sekitar Rp 56 juta. Mulai dari ribuan, puluhan, ratusan ribu hingga jutaan rupiah," tambah pria yang merupakan tokoh masyarat (tomas) setempat.
Lelaki mantan anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut menyebutkan, hal ini merupakan bentuk kekompakan masyarakat Desa Alai-Alai Selatan dalam hal bahu-membahu menyumbang pikiran, tenaga serta sekaligus biaya demi pembangunan jalan ini.
"Nah, alhamdulillah saat ini pembangunan jalan hampir rampung. Kalau masalah mutu tak perlu diragukan lagi. Kita menggunakan standar sesuai aturan dalam membangun jalan cor," akunya.
"Dan, bahkan kami menggunakan seprit bukan batu koral. Material pun kita beli dari perusahaan ada di wilayah sekitar kita," tambahnya seraya menyebutkan adonan bangunan juga langsung diantar mobil molen perusahaan tersebut.
Apalagi lanjutnya, ia bersama warga terkadang harus lembur demi penyelesaian pengerjaan jalan tersebut. Mengingat harus kejar tayang, yang mana jalan ini merupakan jalan poros serta sekaligus pula merupakan urat nadi kehidupan masyarakat sekitar sini.
Perlu diketahui, pengecoran jalan tersebut tepatnya di simpang empat antara jalan pertamina dan jalan penghubung Kabupaten Muara Enim-Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
"Semoga hal ini menjadi motivasi buat desa lainnya. Persatuan, kesatuan dan kekompakan adalah sesuatu hal tak bisa dinilai dengan materi," terang pria tersebut.
Ia pun berharap agar jalan lintas penghubung antar daerah tersebut nanti dapat dilanjutkan pembangunannya dari pihak-pihak bertanggungjawab.
"Mereka (warga, red) kami mengharapkan supaya pembangunan jalan itu rampung 100 persen. Sama halnya dengan pembangunan jalan Desa Modong Kecamatan Sungai Rotan dan kelurahan Cambai Prabumulih, yang duluan usai dibangunkan pertamina," keluh lelaki itu dengan berapi-api didampingi sejumlah warga lainnya.
"Seharus permasalahan ini semestinya tak boleh dibeda-bedakan. Alai toh, juga mempunyai sekolahan dan perumahan penduduk disekitar jalan pertamina ini," tegasnya.
Kepala Desa (Kades) Alai Selatan, Lukman Hakim mengapresiasi atas kekompakan kedua warga Desa Alai dan Alai Selatan sudah menyumbangkan pikiran, tenaga dan biaya demi semata-mata pembangunan terputusnya Jalan Simpang Empat Desa Alai ini.
"Ini untuk kebaikan kita. Semoga hal ini juga menjadi ladang amal kita sekalian diakhirat nanti," tutupnya. (Herman)
Posting Komentar
0Komentar